May 24, 2025

Atap Mushola MTsN 1 Sagaranten Roboh
April 16, 2025 admin

Atap Mushola MTsN 1 Sagaranten Roboh

Atap Mushola MTsN 1 Sagaranten Roboh

Sukabumi – Kejadian mengejutkan terjadi di lingkungan MTsN 1 Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sebuah musala yang terletak di Kampung Cigadog RT 16 RW 06, Desa Sagaranten, Kecamatan Sagaranten, tiba-tiba ambruk dan menyebabkan dua siswa mengalami luka-luka. Peristiwa ini terjadi ketika cuaca sedang cerah, tanpa hujan maupun angin kencang yang biasa menjadi pemicu bencana serupa.

Atap Mushola MTsN 1 Sagaranten Roboh

Menurut informasi dari warga sekitar, ambruknya bangunan musala tersebut diduga kuat karena kondisi fisiknya yang sudah sangat tua dan mengalami pelapukan. Struktur atap yang terbuat dari kayu terlihat sudah rapuh dan kemungkinan tidak mampu lagi menahan beban secara optimal. Akibatnya, bagian atap runtuh menimpa beberapa siswa yang sedang berada di dalam bangunan untuk beristirahat.

Dua Siswa Jadi Korban
Dua pelajar yang menjadi korban langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat. Meski mengalami luka-luka, kondisi keduanya dilaporkan tidak mengancam jiwa. Pihak sekolah dengan sigap memberikan pertolongan pertama dan menghubungi orang tua siswa untuk memastikan mereka mendapat perawatan yang memadai.

“Alhamdulillah anak saya tidak mengalami luka berat, hanya lecet dan sedikit trauma karena tertimpa reruntuhan. Tapi saya khawatir kalau bangunan lain di sekolah ini juga sudah tua,” ujar salah satu orang tua siswa.

Kondisi Bangunan Sudah Mengkhawatirkan

Warga dan wali murid mengungkapkan bahwa musala yang digunakan oleh siswa untuk beribadah itu memang sudah cukup lama tidak mendapatkan perawatan menyeluruh. Atap dari kayu tua serta plafon yang mulai lapuk tampak jelas dari luar. Beberapa bagian genteng juga terlihat bergeser sebelum akhirnya musala tersebut roboh.

Menurut tokoh masyarakat setempat, kondisi seperti ini semestinya sudah menjadi perhatian sejak lama, mengingat bangunan yang digunakan untuk kepentingan siswa haruslah berada dalam kondisi layak dan aman.

Respon Pihak Sekolah dan Pemerintah
Kepala MTsN 1 Sagaranten menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak dan menegaskan bahwa keselamatan siswa merupakan prioritas utama. “Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh bangunan di lingkungan sekolah,” ucapnya.

Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi juga telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi. Mereka akan menilai struktur bangunan lain di sekolah tersebut guna mencegah peristiwa serupa. Selain itu, akan dilakukan pendataan terhadap fasilitas pendidikan lain yang mungkin berada dalam kondisi serupa, terutama yang sudah berusia tua.

Pentingnya Perawatan Fasilitas Pendidikan
Insiden ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya pemeliharaan fasilitas pendidikan. Banyak sekolah di Indonesia, terutama yang berada di daerah pedesaan atau terpencil, masih memiliki infrastruktur yang dibangun puluhan tahun lalu dan belum mendapatkan pembaruan.

Dengan bertambahnya usia bangunan, risiko kerusakan struktural semakin tinggi. Jika tidak ada tindakan pencegahan sejak dini, kondisi ini bisa berbahaya bagi siswa, guru, maupun tenaga kependidikan lainnya.

Pemerintah daerah bersama dinas terkait diharapkan bisa mempercepat program renovasi atau rehabilitasi bangunan sekolah, khususnya ruang ibadah dan ruang kelas yang menjadi bagian penting dalam aktivitas pendidikan sehari-hari.

Kesimpulan
Peristiwa robohnya atap musala di MTsN 1 Sagaranten tidak hanya mencoreng kenyamanan belajar, tetapi juga menyoroti kebutuhan mendesak akan perbaikan infrastruktur pendidikan di berbagai wilayah. Dengan kejadian ini, semoga pihak-pihak terkait dapat lebih memperhatikan kondisi fasilitas pendidikan demi keamanan dan kenyamanan para pelajar.

Share: Facebook Twitter Linkedin
Dana Wakaf Kota Sukabumi Tembus Rp1 Miliar
April 6, 2025 admin

Dana Wakaf Kota Sukabumi Tembus Rp1 Miliar

Dana Wakaf Kota Sukabumi Tembus Rp1 Miliar

SUKABUMI – Pemerintah Kota Sukabumi menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan dana umat dengan capaian yang membanggakan. Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, melalui pernyataan yang disampaikan Ayep Zaki, menyebutkan bahwa hingga awal April 2025 ini, dana wakaf yang terkumpul telah mencapai angka fantastis, yakni lebih dari Rp1 miliar, tepatnya Rp1.018.000.000.

Dana Wakaf Kota Sukabumi Tembus Rp1 Miliar

Dana tersebut nantinya tidak akan dibiarkan mengendap. Justru sebaliknya, pemerintah telah menyiapkan skema pemanfaatan dana wakaf tersebut untuk kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan. Ayep Zaki menyampaikan bahwa keuntungan dari dana wakaf ini akan disalurkan kepada masyarakat setiap bulan, dimulai pada bulan ini juga. Dengan demikian, manfaat wakaf bisa langsung dirasakan oleh warga Sukabumi dalam bentuk program-program sosial yang nyata.

Wakaf Produktif untuk Kemanfaatan Umum
Berbeda dari wakaf tradisional yang biasanya hanya dalam bentuk tanah atau bangunan masjid, wakaf produktif yang sedang dijalankan oleh Pemkot Sukabumi mengedepankan pemanfaatan dana wakaf untuk kegiatan yang menghasilkan profit. Keuntungan inilah yang kemudian akan dikembalikan kepada masyarakat sebagai bentuk pelayanan sosial.

“Dana wakaf yang sudah kita kumpulkan akan dikelola secara profesional, dan hasil pengembangannya akan kita distribusikan kepada masyarakat. Targetnya adalah kebermanfaatan jangka panjang,” kata Ayep dalam wawancara yang dilakukan di halaman Balai Kota Sukabumi.

Peluncuran Resmi Program Wakaf
Pemerintah Kota Sukabumi telah menjadwalkan peluncuran resmi program wakaf ini pada akhir Maret 2025. Agenda tersebut akan menjadi tonggak penting dalam implementasi sistem wakaf produktif di wilayah Sukabumi.

Dalam acara launching tersebut, masyarakat akan diperkenalkan lebih dalam mengenai mekanisme pengelolaan wakaf, transparansi dana, hingga peran serta masyarakat yang ingin ikut berdonasi melalui wakaf.

“Launching ini bukan sekadar seremoni. Ini bentuk keseriusan kita dalam memaksimalkan potensi dana umat untuk kemaslahatan warga,” tambah Ayep.

Fokus Penyaluran: Kesehatan, Pendidikan, dan UMKM
Pemerintah menyebutkan bahwa penyaluran dana wakaf akan difokuskan pada sektor-sektor vital yang dapat langsung menyentuh kebutuhan warga. Beberapa di antaranya adalah:

Kesehatan masyarakat, misalnya bantuan biaya pengobatan bagi warga kurang mampu.

Pendidikan, berupa bantuan beasiswa atau fasilitas pendukung bagi pelajar.

Pemberdayaan UMKM, khususnya pelaku usaha kecil yang membutuhkan permodalan ringan.

Model penyaluran ini diharapkan menjadi solusi konkret untuk meningkatkan taraf hidup warga sekaligus memperkuat sektor sosial-ekonomi daerah.

Masyarakat Diajak Aktif Berpartisipasi
Program ini tidak hanya dikhususkan untuk internal pemerintah. Pemkot Sukabumi juga mendorong partisipasi aktif dari warga, pengusaha lokal, dan komunitas keagamaan untuk ikut serta dalam gerakan wakaf. Harapannya, semakin banyak yang terlibat, semakin besar pula dampak yang bisa diberikan kepada masyarakat luas.

Ayep menegaskan, “Ini gerakan bersama. Wakaf bukan semata urusan orang kaya. Dengan wakaf uang yang sistematis dan dikelola secara amanah, setiap warga bisa punya kontribusi.”

Transparansi dan Akuntabilitas Dijunjung Tinggi

Dalam pelaksanaan program ini, Pemkot Sukabumi menjamin adanya transparansi pengelolaan dana wakaf. Setiap perkembangan, alokasi, hingga laporan keuangan akan diumumkan secara terbuka. Hal ini bertujuan agar masyarakat merasa yakin bahwa dana yang mereka wakafkan benar-benar digunakan untuk kepentingan yang tepat.

“Tanpa transparansi, kepercayaan akan hilang. Kami ingin masyarakat tahu dan ikut mengawasi setiap prosesnya,” ujar Ayep.

Penutup
Langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Sukabumi patut diapresiasi. Di tengah tantangan ekonomi dan kebutuhan sosial yang meningkat, program wakaf produktif ini bisa menjadi model pengelolaan dana keagamaan yang inovatif dan berdampak besar. Dengan pengelolaan yang baik dan transparan, dana wakaf bisa menjadi salah satu pilar kekuatan ekonomi umat.

Masyarakat pun diajak untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga turut berkontribusi dalam gerakan wakaf demi menciptakan Sukabumi yang lebih sejahtera dan mandiri secara sosial-ekonomi.

Share: Facebook Twitter Linkedin