April 26, 2025

April 23, 2025 admin

Jejak Cahaya: Tradisi Lampu Minyak di Kampung Ciptagelar Sukabumi yang Bertahan di Era Digital

Di tengah gempuran teknologi dan modernisasi yang kian pesat, ada satu tempat di Sukabumi yang seolah hidup dalam ritme waktu yang berbeda. Kampung Adat Ciptagelar, yang terletak di kaki Gunung Halimun, tetap teguh memegang adat istiadat warisan leluhur. Salah satu bentuk warisan budaya yang masih dijaga adalah penggunaan lampu minyak sebagai sumber penerangan utama saat malam tiba.

Menyibak Sejarah dan Makna Lampu Minyak

Lampu minyak di Kampung Ciptagelar bukan sekadar alat penerangan. Ia adalah simbol filosofi hidup masyarakat adat yang menjunjung tinggi kesederhanaan dan keharmonisan dengan alam. Di saat sebagian besar wilayah Indonesia bahkan dunia sudah beralih ke listrik dan lampu LED, masyarakat Ciptagelar memilih untuk tetap menyala dengan cahaya temaram lampu minyak.

Tradisi ini tidak muncul begitu saja. Sejak dahulu, lampu minyak menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sunda Kasepuhan. Bukan hanya sebagai alat bantu melihat di kegelapan, tetapi juga sebagai bagian dari ritus dan nilai-nilai spiritual. Lampu minyak melambangkan pencerahan batin, kehangatan keluarga, serta pengingat untuk hidup tidak berlebihan.

Filosofi Hidup yang Membumi

Acep, salah satu tokoh muda di Ciptagelar, menjelaskan bahwa masyarakat kampungnya percaya bahwa hidup harus selaras dengan alam. “Kami tidak menolak teknologi, tapi kami juga tidak ingin terputus dari akar budaya kami,” ujarnya. Lampu minyak, meski terlihat kuno, menjadi pengingat penting bahwa kemajuan tidak harus meninggalkan nilai-nilai tradisional.

Lampu minyak juga digunakan dalam upacara adat, seperti Seren Taun, sebuah perayaan tahunan sebagai bentuk syukur atas hasil panen. Dalam ritual ini, lampu-lampu minyak dinyalakan sebagai bagian dari penghormatan kepada leluhur dan alam semesta. Ini menunjukkan bahwa keberadaan lampu minyak tidak hanya fungsional, tetapi juga sakral.

Tantangan Zaman Modern

Meski masih bertahan, keberadaan tradisi lampu minyak bukan tanpa tantangan. Masuknya listrik dan internet ke beberapa wilayah sekitar Ciptagelar mulai memengaruhi pola pikir generasi muda. Beberapa mulai mempertanyakan kepraktisan lampu minyak, yang membutuhkan minyak tanah dan perawatan berkala.

Namun, masyarakat Ciptagelar memiliki cara tersendiri untuk menjawab tantangan ini. Alih-alih menolak perubahan, mereka justru memilih jalan tengah. Teknologi digunakan secara terbatas dan bijak. Misalnya, listrik digunakan hanya untuk kebutuhan umum seperti komunikasi dan dokumentasi, sementara kehidupan sehari-hari tetap mengandalkan metode tradisional.

Perspektif Generasi Muda

Menariknya, banyak anak muda di Ciptagelar yang justru bangga dengan tradisi ini. Mereka aktif mempromosikan budaya kampung melalui media sosial dan dokumenter, memperkenalkan kepada dunia luar bagaimana hidup dengan nilai-nilai lokal bisa menjadi bentuk perlawanan terhadap gaya hidup konsumtif.

Dewi, seorang remaja cmd368 login yang sedang menempuh pendidikan di luar kampung, mengatakan bahwa lampu minyak membuatnya merasa “pulang”. “Setiap kali saya kembali ke Ciptagelar dan melihat cahaya lampu minyak di malam hari, saya merasa damai. Itu seperti pelukan dari leluhur kita,” ungkapnya.

Pelajaran dari Ciptagelar

Apa yang dilakukan masyarakat Ciptagelar memberikan pelajaran berharga. Dalam era yang serba cepat dan digital ini, mereka menunjukkan bahwa identitas budaya bisa tetap lestari tanpa harus menolak kemajuan. Tradisi bukanlah penghambat, melainkan penuntun arah agar tidak kehilangan jati diri.

Lampu minyak di Ciptagelar adalah metafora yang indah. Meski kecil dan sederhana, cahayanya mampu menembus gelap, memberikan kehangatan dan makna. Ia menjadi saksi bahwa di sebuah sudut Indonesia, ada sekelompok orang yang tetap menjaga cahaya tradisi agar tidak padam.

Kampung Ciptagelar adalah bukti bahwa warisan budaya bisa hidup berdampingan dengan modernitas. Di tengah riuhnya dunia digital, suara sumbu lampu minyak yang berderak pelan masih terdengar, mengingatkan kita bahwa terang tidak selalu datang dari yang paling terang. Terkadang, justru yang paling temaram itulah yang paling tulus menyinari.

 

April 16, 2025 admin

Atap Mushola MTsN 1 Sagaranten Roboh

Atap Mushola MTsN 1 Sagaranten Roboh

Atap Mushola MTsN 1 Sagaranten Roboh

Sukabumi – Kejadian mengejutkan terjadi di lingkungan MTsN 1 Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sebuah musala yang terletak di Kampung Cigadog RT 16 RW 06, Desa Sagaranten, Kecamatan Sagaranten, tiba-tiba ambruk dan menyebabkan dua siswa mengalami luka-luka. Peristiwa ini terjadi ketika cuaca sedang cerah, tanpa hujan maupun angin kencang yang biasa menjadi pemicu bencana serupa.

Atap Mushola MTsN 1 Sagaranten Roboh

Menurut informasi dari warga sekitar, ambruknya bangunan musala tersebut diduga kuat karena kondisi fisiknya yang sudah sangat tua dan mengalami pelapukan. Struktur atap yang terbuat dari kayu terlihat sudah rapuh dan kemungkinan tidak mampu lagi menahan beban secara optimal. Akibatnya, bagian atap runtuh menimpa beberapa siswa yang sedang berada di dalam bangunan untuk beristirahat.

Dua Siswa Jadi Korban
Dua pelajar yang menjadi korban langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat. Meski mengalami luka-luka, kondisi keduanya dilaporkan tidak mengancam jiwa. Pihak sekolah dengan sigap memberikan pertolongan pertama dan menghubungi orang tua siswa untuk memastikan mereka mendapat perawatan yang memadai.

“Alhamdulillah anak saya tidak mengalami luka berat, hanya lecet dan sedikit trauma karena tertimpa reruntuhan. Tapi saya khawatir kalau bangunan lain di sekolah ini juga sudah tua,” ujar salah satu orang tua siswa.

Kondisi Bangunan Sudah Mengkhawatirkan

Warga dan wali murid mengungkapkan bahwa musala yang digunakan oleh siswa untuk beribadah itu memang sudah cukup lama tidak mendapatkan perawatan menyeluruh. Atap dari kayu tua serta plafon yang mulai lapuk tampak jelas dari luar. Beberapa bagian genteng juga terlihat bergeser sebelum akhirnya musala tersebut roboh.

Menurut tokoh masyarakat setempat, kondisi seperti ini semestinya sudah menjadi perhatian sejak lama, mengingat bangunan yang digunakan untuk kepentingan siswa haruslah berada dalam kondisi layak dan aman.

Respon Pihak Sekolah dan Pemerintah
Kepala MTsN 1 Sagaranten menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak dan menegaskan bahwa keselamatan siswa merupakan prioritas utama. “Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh bangunan di lingkungan sekolah,” ucapnya.

Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi juga telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi. Mereka akan menilai struktur bangunan lain di sekolah tersebut guna mencegah peristiwa serupa. Selain itu, akan dilakukan pendataan terhadap fasilitas pendidikan lain yang mungkin berada dalam kondisi serupa, terutama yang sudah berusia tua.

Pentingnya Perawatan Fasilitas Pendidikan
Insiden ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya pemeliharaan fasilitas pendidikan. Banyak sekolah di Indonesia, terutama yang berada di daerah pedesaan atau terpencil, masih memiliki infrastruktur yang dibangun puluhan tahun lalu dan belum mendapatkan pembaruan.

Dengan bertambahnya usia bangunan, risiko kerusakan struktural semakin tinggi. Jika tidak ada tindakan pencegahan sejak dini, kondisi ini bisa berbahaya bagi siswa, guru, maupun tenaga kependidikan lainnya.

Pemerintah daerah bersama dinas terkait diharapkan bisa mempercepat program renovasi atau rehabilitasi bangunan sekolah, khususnya ruang ibadah dan ruang kelas yang menjadi bagian penting dalam aktivitas pendidikan sehari-hari.

Kesimpulan
Peristiwa robohnya atap musala di MTsN 1 Sagaranten tidak hanya mencoreng kenyamanan belajar, tetapi juga menyoroti kebutuhan mendesak akan perbaikan infrastruktur pendidikan di berbagai wilayah. Dengan kejadian ini, semoga pihak-pihak terkait dapat lebih memperhatikan kondisi fasilitas pendidikan demi keamanan dan kenyamanan para pelajar.

April 15, 2025 admin

Pengalaman Seru Glamping di Sukabumi: Alam, Nyaman, dan Instagramable!

Pengalaman Seru Glamping di Sukabumi: Alam, Nyaman, dan Instagramable!

Pengalaman Seru Glamping di Sukabumi: Alam, Nyaman, dan Instagramable!

Bagi kamu yang ingin merasakan liburan di alam tapi tetap nyaman seperti di hotel, glamping di Sukabumi bisa jadi pilihan yang tepat. Glamping, singkatan dari glamorous camping, adalah cara seru menikmati alam bebas tanpa perlu ribet bawa tenda dan peralatan camping. Dan tahu nggak? Sukabumi diam-diam menyimpan banyak tempat glamping kece yang alamnya masih asri banget dan pastinya Instagramable abis!

Kenapa Harus Glamping di Sukabumi?
Sukabumi dikenal dengan udara yang sejuk, pegunungan hijau, dan sungai-sungai yang jernih. Nggak heran kalau kawasan ini jadi favorit untuk healing dari rutinitas kota. Glamping di sini memberikan pengalaman menyatu dengan alam tanpa harus mengorbankan kenyamanan. Mulai dari kasur empuk, kamar mandi pribadi, hingga fasilitas BBQ modern, semuanya ada!

Selain itu, lokasi Sukabumi yang cukup dekat dari Jakarta dan Bandung menjadikannya destinasi weekend getaway yang ideal. Cukup 3-5 jam perjalanan darat, kamu sudah bisa sampai dan menikmati pemandangan hijau yang menyegarkan mata.

Pengalaman Seru Glamping di Sukabumi: Alam, Nyaman, dan Instagramable!

Rekomendasi Tempat Glamping Instagramable di Sukabumi
Berikut beberapa spot glamping yang wajib kamu coba kalau main ke Sukabumi:

1. Tanakita Camping Ground – Situ Gunung
Tanakita adalah pionir glamping di kawasan Sukabumi. Terletak di kaki Gunung Gede Pangrango, tempat ini menawarkan tenda semi permanen dengan kasur empuk, lampu listrik, hingga toilet bersih. Kamu juga bisa menikmati sbobet https://www.santabarbaravuelos.com/ sambil sarapan dan makan malam di area terbuka dengan pemandangan gunung. Bonusnya, tempat ini dekat banget sama Jembatan Gantung Situ Gunung, jadi bisa sekalian jalan-jalan!

2. Bravo Adventure – Citarik
Kalau kamu suka adrenalin, glamping di Bravo Adventure bisa jadi pilihan. Selain nginep nyaman di eco dome atau tenda mewah, kamu juga bisa ikut arung jeram di Sungai Citarik. Aktivitas outdoor seperti paintball, flying fox, dan tubing juga tersedia di sini. Cocok buat liburan bareng geng!

3. Sanghyang Heuleut Camp – Dekat Pelabuhan Ratu
Buat yang pengen glamping dengan nuansa dekat laut, lokasi ini pas banget. Pemandangannya langsung ke arah Samudera Hindia, dan saat malam kamu bisa mendengar suara ombak dari dalam tenda. Spot ini cocok untuk pasangan atau solo traveler yang cari ketenangan.

Tips Glamping Seru di Sukabumi
Biar pengalaman glamping kamu makin maksimal, yuk ikuti beberapa tips ini:

✅ Booking dari jauh-jauh hari, terutama saat weekend atau musim liburan. Spot glamping di Sukabumi cepat banget penuh karena peminatnya banyak.

✅ Bawa pakaian hangat, karena malam di Sukabumi bisa cukup dingin, terutama di daerah perbukitan seperti Situ Gunung atau Selabintana.

✅ Jangan lupa powerbank dan charger, meskipun kebanyakan glamping sudah menyediakan colokan listrik, tapi berjaga-jaga itu penting!

✅ Siapkan kamera atau smartphone terbaikmu. Hampir semua tempat glamping punya spot foto yang Instagramable, jadi jangan sampai ketinggalan abadikan momennya.

✅ Tanya soal makanan atau bawa camilan sendiri. Beberapa tempat glamping menyediakan paket makan, tapi kamu juga bisa bawa bekal sendiri atau pesan makanan lokal.

Glamping: Liburan Kekinian yang Ramah Lingkungan

Menariknya, tren glamping juga semakin mendukung konsep eco-tourism atau wisata ramah lingkungan. Banyak pengelola glamping di Sukabumi menggunakan material alami seperti kayu, bambu, dan sistem pengolahan limbah sederhana. Bahkan ada juga yang menanam pohon dari sebagian keuntungan wisatawan, keren banget kan?

Kesimpulan
Glamping di Sukabumi bukan cuma soal gaya hidup mewah di alam terbuka, tapi juga tentang pengalaman yang menyenangkan, nyaman, dan mendekatkan kita pada alam. Mulai dari pegunungan hingga laut, Sukabumi punya banyak pilihan spot glamping yang layak masuk bucket list kamu.

Kalau kamu capek dengan rutinitas dan butuh recharge energi, coba deh staycation ala glamping di Sukabumi. Bawa pasangan, keluarga, atau teman, dan rasakan sendiri sensasi liburan yang beda dari biasanya. Yuk, nikmati alam dengan cara yang nyaman dan tetap gaya!

 

April 11, 2025 admin

Prakiraan Cuaca Sukabumi 9 April 2025

Prakiraan Cuaca Sukabumi 9 April 2025

Prakiraan Cuaca Sukabumi 9 April 2025

SUKABUMI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali memberikan informasi penting mengenai kondisi cuaca di wilayah Jawa Barat, termasuk Sukabumi, untuk Rabu, 9 April 2025. Menurut laporan resmi yang dirilis, wilayah ini diprediksi akan mengalami cuaca yang cukup beragam sepanjang hari, dari kondisi berawan di pagi hari hingga kemungkinan turunnya hujan pada sore dan malam hari.

Prakiraan Cuaca Sukabumi 9 April 2025

BMKG menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap potensi perubahan cuaca, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan. Pagi hari di wilayah Sukabumi diperkirakan akan didominasi oleh cuaca berawan. Hal ini tentu memberikan kenyamanan bagi masyarakat untuk memulai aktivitas sehari-hari, baik yang bekerja, bersekolah, maupun berkegiatan di luar rumah. Meski demikian, kondisi berawan ini dapat berubah menjadi hujan saat memasuki siang hingga malam hari.

Kondisi Cuaca Pagi Hari: Dominan Berawan
Mulai pukul 06.00 hingga menjelang siang, langit Sukabumi diprediksi akan tampak mendung namun tanpa intensitas hujan yang berarti. Suhu udara diperkirakan berada di kisaran 23–27 derajat Celsius dengan tingkat kelembapan relatif cukup tinggi, yakni antara 70% hingga 85%. Angin bertiup dengan kecepatan ringan hingga sedang dari arah timur-tenggara.

Kondisi ini cukup ideal bagi masyarakat yang ingin memulai aktivitas lebih awal. Namun, mengingat potensi hujan di kemudian hari, membawa perlengkapan seperti jas hujan atau payung tetap disarankan.

Siang hingga Sore Hari: Potensi Hujan Ringan hingga Sedang

Memasuki pukul 12.00 ke atas, cuaca di sebagian besar wilayah Sukabumi diperkirakan akan berubah menjadi lebih lembap dengan kemungkinan hujan ringan. Beberapa titik, khususnya daerah dataran tinggi dan kawasan yang sering menjadi lokasi awan konvektif, berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang.

Menurut BMKG, pembentukan awan cumulonimbus kemungkinan akan terjadi menjelang sore hari, yang bisa memicu hujan disertai angin kencang dalam durasi pendek. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon saat hujan turun dan menghindari aktivitas di tempat terbuka, terutama bagi pengendara motor atau pejalan kaki.

Malam Hari: Hujan Masih Mungkin Turun
Hingga malam hari, langit Sukabumi diperkirakan tetap mendung dengan peluang hujan ringan di beberapa titik. Suhu udara menurun ke kisaran 21–24 derajat Celsius, sementara kelembapan meningkat menjadi 85% hingga 95%. Ini bisa menyebabkan suasana malam yang cukup dingin, terutama di daerah pegunungan dan dataran tinggi.

Masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor diimbau untuk terus memantau informasi cuaca dari kanal resmi BMKG atau instansi kebencanaan setempat. Mengingat curah hujan yang tidak menentu, potensi gangguan seperti pohon tumbang, banjir lokal, dan terganggunya arus lalu lintas tetap harus diwaspadai.

Imbauan BMKG dan Tips Aman Saat Cuaca Tidak Menentu
BMKG juga mengingatkan warga untuk lebih proaktif dalam menyikapi kondisi cuaca yang fluktuatif ini. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

Memantau prakiraan cuaca harian melalui situs BMKG atau aplikasi cuaca terpercaya.

Menghindari aktivitas luar ruang saat cuaca mulai mendung pekat.

Tidak memarkir kendaraan di bawah pohon rindang saat terjadi hujan lebat dan angin kencang.

Selalu membawa perlengkapan seperti jas hujan atau payung dalam tas harian.

Untuk para petani dan pelaku usaha di sektor agrikultur, prakiraan cuaca ini juga bisa menjadi panduan penting dalam merencanakan aktivitas di ladang atau kebun agar tidak terganggu oleh kondisi cuaca buruk.

Kesimpulan
Cuaca Sukabumi pada 9 April 2025 akan cenderung berubah-ubah. Dimulai dari pagi yang berawan, cuaca akan beralih menjadi hujan ringan hingga sedang pada siang hingga malam hari. Masyarakat diimbau untuk waspada, tetap memantau pembaruan informasi cuaca, serta mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan hujan.

Dengan kewaspadaan dan persiapan yang matang, diharapkan aktivitas masyarakat tetap berjalan lancar meskipun cuaca kurang bersahabat.

April 11, 2025 admin

Jalan Pangleseran Cikembar Rusak Parah

Jalan Pangleseran Cikembar Rusak Parah

Jalan Pangleseran Cikembar Rusak Parah

Kerusakan parah yang terjadi di ruas Jalan Pangleseran, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, akhirnya menjadi sorotan publik. Jalan ini diketahui sebagai akses vital bagi masyarakat dan kendaraan industri, terutama truk-truk perusahaan tambang yang lalu lalang setiap harinya. Tak sedikit warga yang mengeluhkan kondisi jalan yang berlubang, licin saat hujan, dan sangat membahayakan pengendara roda dua maupun roda empat.

Jalan Pangleseran Cikembar Rusak Parah

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukabumi, Dede Rukaya, menyatakan bahwa kerusakan jalan tersebut tidak bisa dianggap remeh. Jalan yang menjadi penghubung antarwilayah ini membutuhkan perhatian serius karena intensitas penggunaannya sangat tinggi, terutama oleh kendaraan bertonase besar dari perusahaan tambang yang beroperasi di sekitar wilayah Cikembar.

“Memang betul, aktivitas kendaraan berat menjadi salah satu faktor utama rusaknya badan jalan di Pangleseran. Jalan ini bukan hanya dilintasi oleh kendaraan pribadi masyarakat, tapi juga truk-truk tambang yang setiap hari mengangkut material,” ungkap Dede Rukaya dalam keterangannya kepada media lokal.

Rencana Perbaikan Jalan: Tak Lagi Tambal Sulam
Menurut Dede, pihak DPU tidak akan lagi menggunakan metode perbaikan tambal sulam seperti sebelumnya. Kali ini, perbaikan akan dilakukan secara menyeluruh dengan metode betonisasi. Ini tentu memerlukan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan hanya menambal menggunakan aspal hotmix. Namun, pendekatan ini dipilih agar jalan lebih tahan terhadap tekanan kendaraan berat dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.

“Kami berencana membeton jalan, bukan hanya memperbaiki dengan lapisan hotmix. Ini langkah strategis agar tidak rusak kembali dalam waktu singkat. Namun tentu saja biayanya jauh lebih besar,” tambah Dede.

Ia juga menjelaskan bahwa pengajuan anggaran untuk proyek ini sedang dikaji. Karena dana yang dibutuhkan cukup besar, DPU berharap bisa menggandeng perusahaan-perusahaan tambang untuk ikut berkontribusi dalam pembiayaan.

DPU Ajak Kolaborasi dengan Perusahaan Tambang

Dalam upaya mencari solusi berkelanjutan, DPU Kabupaten Sukabumi tidak ingin berjalan sendiri. Mereka mengajak seluruh pemangku kepentingan, terutama perusahaan-perusahaan tambang yang sering melintas di jalan tersebut, untuk ikut bertanggung jawab.

“Perbaikan jalan ini bukan hanya urusan pemerintah daerah. Perusahaan tambang harus terlibat. Mereka juga pengguna utama jalan ini dan tentu punya tanggung jawab sosial kepada masyarakat,” ujarnya.

Dede juga menyinggung pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam pembangunan infrastruktur daerah. Menurutnya, jika semua pihak menunjukkan kepedulian yang sama, maka pembangunan bisa berjalan lebih cepat dan efektif.

Harapan Masyarakat dan Pemerintah
Masyarakat yang tinggal di sekitar Jalan Pangleseran pun menyambut baik rencana ini. Banyak warga yang sudah merasa sangat tidak nyaman dengan kondisi jalan yang rusak. Selain menghambat mobilitas, kerusakan jalan juga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, terutama saat malam hari ketika penerangan terbatas.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi menegaskan bahwa perbaikan jalan ini akan menjadi prioritas, apalagi Jalan Pangleseran merupakan salah satu jalur strategis untuk distribusi barang dan material tambang. Dengan kondisi jalan yang baik, diharapkan bisa meningkatkan kelancaran transportasi, menekan angka kecelakaan, serta mempercepat perputaran ekonomi lokal.

April 10, 2025 admin

Operasi Pencarian Longsor Sukabumi Resmi Dihentikan

Operasi Pencarian Longsor Sukabumi Resmi Dihentikan

Operasi Pencarian Longsor Sukabumi Resmi Dihentikan

Sukabumi – Setelah melakukan pencarian intensif selama sepekan penuh, tim Search and Rescue (SAR) akhirnya mengakhiri upaya pencarian terhadap korban yang tertimbun longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Keputusan ini diambil setelah tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan korban meskipun penggalian sudah mencapai dasar rumah yang tertimbun material longsoran.

Operasi Pencarian Longsor Sukabumi Resmi Dihentikan

Longsor yang terjadi beberapa waktu lalu telah menimbun sejumlah rumah warga di wilayah Kecamatan Nyalindung, Sukabumi. Peristiwa tragis tersebut dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama berjam-jam, menyebabkan struktur tanah menjadi labil dan akhirnya runtuh menimpa permukiman penduduk.

Upaya Maksimal dari Tim SAR

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta para relawan setempat telah melakukan upaya pencarian sejak hari pertama kejadian. Metode yang digunakan pun beragam, mulai dari penggalian manual, penggunaan alat berat, hingga pelacakan dengan bantuan anjing pelacak. Namun hingga hari ketujuh, tidak ada tanda-tanda kehidupan atau jasad korban yang ditemukan di area longsoran.

“Kami sudah menggali hingga ke bagian paling bawah dari struktur bangunan rumah yang tertimbun, namun tidak ada indikasi keberadaan korban,” ungkap Komandan Tim SAR, Budi Setiawan, saat memberikan keterangan kepada awak media pada Kamis (10/4/2025). Ia juga menambahkan bahwa pertimbangan cuaca serta potensi longsor susulan turut menjadi alasan dihentikannya operasi pencarian.

Pertimbangan Keamanan Jadi Prioritas

Keputusan untuk menghentikan pencarian ini bukanlah hal yang mudah. Tim SAR menyampaikan bahwa faktor keamanan menjadi prioritas utama, baik bagi tim penyelamat maupun warga sekitar. Struktur tanah yang masih labil sangat berisiko menyebabkan longsor susulan, yang bisa membahayakan nyawa para petugas di lapangan.

“Jika kita terus memaksakan pencarian tanpa adanya hasil konkret, hal ini justru bisa menjadi ancaman keselamatan bagi semua pihak. Oleh karena itu, setelah melakukan evaluasi menyeluruh, pencarian resmi kami tutup,” tegas Budi.

Duka Mendalam dari Keluarga dan Warga

Pihak keluarga korban yang hingga kini belum ditemukan pun harus menerima kenyataan pahit bahwa proses pencarian telah berakhir. Beberapa warga terlihat tak kuasa menahan air mata saat tim SAR mengumumkan keputusan tersebut. Rasa duka dan kehilangan begitu mendalam dirasakan oleh masyarakat sekitar yang juga kehilangan tetangga dan kerabatnya dalam tragedi ini.

Meski demikian, warga menyampaikan apresiasi yang besar kepada tim SAR atas kerja keras dan dedikasi mereka selama proses pencarian. Dukungan moral juga terus mengalir dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, organisasi sosial, maupun warga dari desa-desa sekitar.

Langkah Selanjutnya dari Pemerintah Daerah

Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui BPBD setempat menyatakan akan terus memberikan pendampingan dan bantuan kepada keluarga korban serta warga terdampak. Bantuan logistik dan psikososial telah disalurkan, termasuk hunian sementara bagi warga yang rumahnya rusak akibat longsor.

“Kami akan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan terdampak, serta melakukan pemetaan ulang wilayah rawan bencana untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” ujar Kepala BPBD Sukabumi, Hendra Pratama.

Pentingnya Kewaspadaan dan Mitigasi Bencana

Peristiwa ini menjadi pengingat keras akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di daerah yang memiliki kontur tanah rawan longsor seperti Sukabumi. Pemerintah diminta untuk lebih gencar dalam melakukan edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat serta memastikan sistem peringatan dini berjalan dengan baik.

Dengan berakhirnya pencarian korban, duka belum sepenuhnya usai. Namun semangat gotong royong dan solidaritas warga menjadi harapan agar mereka bisa bangkit dari musibah ini. Mari kita doakan para korban dan keluarga yang ditinggalkan agar diberi ketabahan.

April 10, 2025 admin

Jaringan Narkoba di Sukabumi

Jaringan Narkoba di Sukabumi

Jaringan Narkoba di Sukabumi

Sukabumi – Kasus peredaran narkotika di wilayah Sukabumi Kota kembali mencuri perhatian publik. Kali ini, sebanyak 10 tersangka berhasil diamankan oleh jajaran Polres Sukabumi Kota dalam sebuah operasi pengungkapan jaringan pengedar narkoba. Menariknya, para tersangka berasal dari latar belakang yang beragam, mulai dari buruh pabrik, karyawan swasta, hingga mantan mahasiswa.

Jaringan Narkoba di Sukabumi

Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi, dalam konferensi pers yang digelar baru-baru ini, menyampaikan bahwa para tersangka tidak hanya beroperasi secara individual, tetapi juga membentuk jaringan kecil yang cukup rapi dan sulit terdeteksi. Ia mengungkapkan bahwa para pelaku memiliki peran masing-masing dalam rantai distribusi narkoba di wilayah tersebut.

“Kami telah mengamankan sepuluh tersangka dari berbagai profesi. Ada yang bekerja sebagai buruh harian, pegawai swasta, bahkan ada juga yang merupakan jebolan kampus,” ujar AKBP Rita.

Pengungkapan Melalui Serangkaian Penyelidikan
Penangkapan para tersangka ini merupakan hasil dari penyelidikan mendalam yang dilakukan oleh Satuan Narkoba Polres Sukabumi Kota. Operasi yang digelar selama dua pekan ini menargetkan sejumlah titik rawan di kota tersebut yang disinyalir kerap menjadi lokasi transaksi narkoba.

Menurut laporan dari pihak kepolisian, barang bukti yang berhasil diamankan berupa sabu-sabu, obat-obatan terlarang, serta alat komunikasi yang digunakan untuk transaksi. Para pelaku umumnya menggunakan aplikasi chatting populer untuk menyamarkan aktivitas ilegal mereka.

Modus Operandi: Transaksi Tanpa Bertatap Muka
Salah satu hal yang cukup mencolok dalam kasus ini adalah modus operandi yang digunakan. Para pengedar menggunakan sistem tempel – yakni meletakkan barang di suatu tempat untuk kemudian diambil oleh pembeli. Sistem ini membuat transaksi seolah tanpa jejak dan minim risiko.

Namun, berkat kecermatan petugas serta informasi dari masyarakat, kegiatan ilegal tersebut akhirnya dapat terungkap. Beberapa pelaku diketahui kerap berpindah tempat untuk menghindari kejaran aparat dan meminimalkan kemungkinan tertangkap.

Latar Belakang Tersangka Menjadi Sorotan

Yang mengejutkan, keterlibatan mantan mahasiswa dalam kasus ini menjadi sorotan tersendiri. Diketahui, beberapa dari mereka dulunya pernah menempuh pendidikan di perguruan tinggi namun tidak menyelesaikannya. Mereka terjerumus ke dunia narkoba karena berbagai alasan, mulai dari faktor ekonomi, pengaruh lingkungan, hingga tekanan hidup.

Sementara itu, para buruh dan pekerja swasta yang ditangkap mengaku terlibat karena tergiur keuntungan instan yang ditawarkan bisnis gelap tersebut. Pendapatan bulanan yang dianggap tidak mencukupi kebutuhan hidup disebut-sebut sebagai pemicu utama mereka mengambil jalan pintas yang berisiko tinggi ini.

Ancaman Hukuman dan Langkah Pencegahan
Para pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara hingga 20 tahun. Kepolisian menyatakan tidak akan memberi toleransi kepada siapa pun yang terlibat dalam penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

AKBP Rita Suwadi menegaskan bahwa pihaknya akan terus menggelar operasi rutin untuk menekan angka peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam memberikan informasi kepada pihak berwenang.

“Peran serta masyarakat sangat kami butuhkan. Mari kita bersama-sama menjaga generasi muda dari bahaya narkotika,” tegasnya.

Pentingnya Peran Keluarga dan Edukasi
Kasus ini juga membuka mata akan pentingnya peran keluarga dan lingkungan sekitar dalam mengawasi dan mendidik anak-anak muda. Edukasi mengenai bahaya narkoba, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah, menjadi sangat krusial agar generasi penerus tidak terjerumus ke dalam dunia gelap tersebut.

Pemerintah daerah diharapkan bisa lebih gencar menggelar kampanye penyuluhan, sementara institusi pendidikan juga harus mengambil peran aktif dalam memberikan pemahaman tentang dampak buruk narkoba, baik dari sisi kesehatan, sosial, maupun hukum.

April 9, 2025 admin

Didin Tetap Bertugas Lebaran Rela Tak Pulang Demi Keamanan

Didin Tetap Bertugas Lebaran Rela Tak Pulang Demi Keamanan

Didin Tetap Bertugas Lebaran Rela Tak Pulang Demi Keamanan

Ketika sebagian besar orang menikmati hangatnya berkumpul bersama keluarga saat Hari Raya Idulfitri, tidak sedikit dari mereka yang harus mengesampingkan waktu kebersamaan demi tugas dan tanggung jawab. Salah satu sosok yang patut diapresiasi atas dedikasinya adalah Didin, seorang petugas pengamanan wisata alam di salah satu destinasi populer di Indonesia.

Didin Tetap Bertugas Lebaran Rela Tak Pulang Demi Keamanan

Didin memilih tetap berjaga meskipun itu berarti tidak dapat merayakan Lebaran bersama keluarganya di kampung halaman. Bukan tanpa alasan, keputusannya tersebut didasari oleh keinginan untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan para wisatawan yang memadati lokasi wisata selama libur panjang Lebaran.

Menjaga Keamanan di Tengah Ramainya Wisatawan
Libur Idulfitri sering kali dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi tempat-tempat wisata. Arus kunjungan yang membludak dapat menimbulkan berbagai potensi risiko, mulai dari kecelakaan ringan hingga gangguan kesehatan akibat kelelahan atau medan yang tidak bersahabat. Didin memahami hal tersebut dengan sangat baik. Ia menyadari bahwa keberadaannya di lapangan sangat dibutuhkan demi memastikan semua pengunjung dapat menikmati liburan dengan aman.

Sebagai petugas, Didin tidak hanya bertugas memantau kondisi area wisata dari pos penjagaan. Ia kerap kali harus berjalan jauh, menyusuri jalan-jalan menanjak dan menurun yang cukup curam, terutama di kawasan perbukitan dan hutan. Semua dilakukan demi memastikan tidak ada pengunjung yang tersesat atau mengalami masalah di medan yang cukup menantang.

Naik Turun Perbukitan Demi Tugas

Didin bukan sekadar duduk manis mengawasi dari kejauhan. Ia benar-benar terjun langsung ke lokasi, naik turun bukit untuk meninjau titik-titik rawan di kawasan wisata. Bahkan, dalam beberapa situasi, ia ikut membantu wisatawan yang kelelahan atau mengalami cedera ringan karena medan yang cukup berat.

“Kadang ada pengunjung yang tidak menyadari kalau jalur trekking terlalu menantang untuk anak-anak atau orang tua. Kalau sudah begitu, kami harus turun langsung untuk memberikan bantuan,” ujar Didin saat ditemui di sela-sela patroli.

Pengalaman itu sudah menjadi bagian dari kesehariannya, terlebih saat musim libur tiba. Cuaca yang tidak menentu pun menjadi tantangan tambahan, namun hal tersebut tak membuat semangat Didin surut.

Menjadi Garda Terdepan dalam Pelayanan
Selain tanggung jawab terhadap keamanan fisik pengunjung, Didin juga menjalankan peran sebagai pemberi informasi. Ia sering kali dimintai petunjuk arah, rekomendasi jalur aman, hingga tempat beristirahat yang nyaman di sekitar lokasi wisata. Pelayanan seperti inilah yang membuat wisatawan merasa lebih nyaman dan aman saat berkunjung.

“Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi?” katanya sembari tersenyum. Meski rindu keluarga, Didin tetap memilih untuk menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati. Baginya, kepuasan pengunjung dan terhindarnya mereka dari bahaya adalah bentuk pengabdian yang membanggakan.

Rindu yang Harus Ditunda
Lebaran memang identik dengan momen berkumpul bersama orang-orang terkasih. Namun bagi Didin, tanggung jawab dan loyalitas terhadap pekerjaan menjadi prioritas yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Ia tetap menyempatkan diri untuk menelepon keluarganya di kampung, mengucapkan selamat Lebaran meski hanya melalui sambungan telepon.

“Anak-anak di rumah sudah tahu kalau ayahnya kerja. Mereka juga mendoakan saya agar tetap sehat dan kuat menjaga wisatawan di sini,” ujarnya haru.

Dedikasi Didin adalah contoh nyata dari pengorbanan yang dilakukan oleh banyak petugas layanan publik selama masa liburan. Mereka mungkin tidak terlihat di panggung utama, tapi peran mereka sangat vital dalam menciptakan kenyamanan dan keselamatan bagi banyak orang.

Penutup
Keikhlasan Didin untuk tetap bertugas di hari raya adalah cerminan dari semangat pelayanan tanpa pamrih. Di balik liburan yang menyenangkan bagi wisatawan, ada sosok-sosok seperti Didin yang rela meninggalkan kehangatan keluarga demi memastikan semuanya berjalan aman dan lancar. Semoga apresiasi terhadap dedikasi seperti ini semakin tumbuh di tengah masyarakat.

April 9, 2025 admin

Jalan Sukabumi-Sagaranten Terputus Akibat Tanah Bergerak

Jalan Sukabumi-Sagaranten Terputus Akibat Tanah Bergerak

Jalan Sukabumi-Sagaranten Terputus Akibat Tanah Bergerak

SUKABUMI – Ruas jalan utama yang menghubungkan Sukabumi dengan Sagaranten, tepatnya di wilayah Cisayar, Kecamatan Nyalindung, mengalami kerusakan parah akibat pergerakan tanah yang dipicu hujan deras selama tiga hari berturut-turut. Dampaknya, akses kendaraan dari dan menuju kawasan selatan Sukabumi terganggu. Pemerintah daerah pun telah menyiapkan dua jalur alternatif sebagai solusi sementara untuk mobilitas warga.

Jalan Sukabumi-Sagaranten Terputus Akibat Tanah Bergerak

Bencana ini terjadi pada awal pekan ketika curah hujan tinggi melanda wilayah Kabupaten Sukabumi. Tidak hanya menyebabkan badan jalan retak dan ambles, tanah bergerak juga merusak sejumlah rumah warga di sekitar lokasi. Beberapa warga bahkan harus dievakuasi demi keselamatan mereka.

Kondisi Terkini Lokasi Jalan Terputus
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa bagian jalan yang terputus berada di Desa Cisayar, tepatnya di tanjakan yang biasa dilalui kendaraan berat. Keretakan terlihat melintang sepanjang ruas jalan dengan lebar patahan mencapai lebih dari satu meter. Jalan aspal tampak ambles dan bergelombang, tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.

Beberapa rumah warga yang berada di lereng juga mengalami kerusakan. Tembok retak, lantai bergeser, dan beberapa bangunan mengalami kemiringan akibat tanah di bawahnya yang terus bergerak. Kondisi ini membuat warga setempat merasa khawatir dan waspada terhadap potensi longsor lanjutan.

Warga Terpaksa Mengungsi
Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, sedikitnya 5 kepala keluarga harus dievakuasi dari rumah mereka. Evakuasi dilakukan karena lokasi tempat tinggal mereka berada di titik rawan pergerakan tanah. Sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat, sementara sebagian lainnya ditampung di tenda darurat yang disiapkan oleh petugas.

“Sudah tiga hari hujan terus turun tanpa henti. Awalnya hanya retakan kecil, tapi sekarang jalan benar-benar terputus dan rumah kami ikut terdampak,” ujar Rudi (48), salah satu warga yang terdampak langsung bencana ini.

Pemerintah Siapkan Jalur Alternatif

Menanggapi kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Sukabumi bergerak cepat dengan menyiapkan dua jalur alternatif untuk mengantisipasi terganggunya arus transportasi masyarakat. Dua jalur tersebut adalah:

Jalur melalui Kecamatan Curugkembar
Jalur ini melewati rute Curugkembar – Pabuaran – Sagaranten. Meski jaraknya sedikit lebih jauh, jalan ini masih dalam kondisi layak dilalui kendaraan roda dua dan empat.

Jalur melalui Kecamatan Lengkong
Alternatif lainnya adalah melalui Lengkong – Waluran – Sagaranten. Rute ini disarankan bagi kendaraan kecil karena kontur jalannya cukup menantang dan perlu kehati-hatian.

Pemerintah daerah juga telah meminta dinas terkait untuk segera melakukan survei serta mempercepat proses perbaikan pada ruas jalan utama yang terputus. Namun, karena kondisi tanah masih labil, perbaikan permanen akan menunggu kondisi stabil agar tidak membahayakan pekerja maupun pengguna jalan.

Himbauan untuk Warga
Kepala BPBD Sukabumi, Dadang Kurnia, menghimbau warga untuk tetap waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah, seperti retakan pada tanah, dinding rumah, atau perubahan bentuk permukaan jalan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri melintasi area yang sudah dinyatakan rawan. Tim kami terus bersiaga dan memantau kondisi di lapangan,” ujar Dadang.

Selain itu, masyarakat diminta mengikuti perkembangan informasi resmi dari pemerintah daerah dan tidak mudah percaya pada informasi tidak valid yang beredar di media sosial.

Potensi Pergerakan Tanah Masih Tinggi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan mengguyur wilayah Sukabumi dan sekitarnya dalam beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, risiko bencana seperti tanah longsor, banjir, hingga pergerakan tanah masih cukup tinggi.

Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di daerah perbukitan dan lereng. Upaya mitigasi seperti pembuatan saluran air darurat dan penahan tanah sementara juga tengah dilakukan oleh dinas terkait.

Kesimpulan
Bencana pergerakan tanah di Cisayar, Nyalindung, Sukabumi, menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan terhadap cuaca ekstrem. Meski jalan utama Sukabumi–Sagaranten saat ini terputus, dua jalur alternatif telah dibuka untuk menunjang mobilitas warga. Pemerintah daerah pun terus melakukan langkah tanggap darurat dan mitigasi lanjutan guna mencegah bencana yang lebih besar.

April 8, 2025 admin

Toko Busana di Palabuhanratu Diserbu Warga Menjelang Lebaran

Toko Busana di Palabuhanratu Diserbu Warga Menjelang Lebaran

Toko Busana di Palabuhanratu Diserbu Warga Menjelang Lebaran

Mendekati momen Lebaran, pusat perbelanjaan busana di Palabuhanratu, pusat pemerintahan Kabupaten Sukabumi, menjadi destinasi utama warga yang ingin tampil baru saat hari kemenangan tiba. Antusiasme masyarakat terlihat dari panjangnya antrean di depan toko-toko pakaian dan ramainya pengunjung yang memenuhi lorong-lorong toko sejak pagi hari.

Toko Busana di Palabuhanratu Diserbu Warga Menjelang Lebaran

Salah satu toko busana terbesar di kawasan tersebut bahkan mencatat lonjakan pengunjung hingga dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Keadaan ini mencerminkan tingginya semangat masyarakat dalam menyambut Hari Raya Idulfitri, di mana mengenakan pakaian baru telah menjadi bagian dari tradisi yang lekat di hati umat Muslim Indonesia.

Diskon dan Koleksi Baru Jadi Daya Tarik

Menurut Sari, salah satu pengunjung yang datang bersama keluarga, ia sengaja datang sejak pagi untuk mendapatkan koleksi pakaian terbaru yang ditawarkan dengan potongan harga besar-besaran.

“Kebiasaan kami sekeluarga, tiap menjelang Lebaran pasti beli baju baru. Alhamdulillah, di sini lengkap dan diskonnya lumayan. Kalau telat datang, takutnya habis duluan,” ujarnya sambil menunjukkan setelan gamis yang baru dibelinya.

Pihak pengelola toko menyatakan bahwa mereka telah bersiap menghadapi lonjakan pengunjung dengan menambah stok, memperluas display produk, dan menambah kasir untuk mempercepat layanan. Promo diskon hingga 70 persen juga ditawarkan pada koleksi tertentu, menjadikan momen ini kesempatan emas bagi konsumen untuk berbelanja hemat.

Kemacetan dan Parkir Jadi Tantangan

Di balik euforia belanja, kemacetan dan keterbatasan lahan parkir menjadi keluhan utama para pengunjung. Banyak kendaraan yang terpaksa parkir di pinggir jalan karena area parkir penuh sejak siang hari. Petugas keamanan toko dan pihak kepolisian setempat terlihat berjaga-jaga untuk memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga.

“Kami berkoordinasi dengan aparat untuk mengatur lalu lintas dan mengantisipasi penumpukan kendaraan,” kata Rudi, salah satu petugas keamanan toko.

Peningkatan Ekonomi UMKM Lokal

Kondisi ini juga membawa berkah bagi pelaku usaha kecil menengah (UMKM) di sekitar lokasi. Banyak pedagang kaki lima dan penjual makanan ringan yang ikut meraup rezeki dari keramaian tersebut. Tak hanya toko besar, lapak-lapak kecil pun diserbu pembeli yang ingin melengkapi kebutuhan Lebaran seperti kerudung, sandal, hingga makanan ringan untuk suguhan tamu.

Asep, salah satu pedagang kerudung di pinggir jalan, mengaku penjualannya meningkat drastis dalam dua minggu terakhir. “Kalau Lebaran begini, kami bisa jual dua sampai tiga kali lipat lebih banyak dibanding hari biasa,” ujarnya sambil melayani pembeli.

Tradisi yang Terus Hidup

Fenomena ini menjadi bukti bahwa tradisi berbelanja pakaian baru menjelang Lebaran masih sangat kuat di masyarakat. Bukan sekadar penampilan, namun juga sebagai simbol kebahagiaan dan rasa syukur atas berkah Ramadan yang telah dijalani.

Dengan kembalinya aktivitas ekonomi setelah pandemi, semangat belanja warga juga seolah terobati. Kehadiran keluarga dan kerabat dalam suasana penuh suka cita membuat tradisi ini terasa semakin istimewa.

Penutup

Keramaian pusat perbelanjaan busana di Palabuhanratu jelang Lebaran tidak hanya menunjukkan geliat ekonomi lokal yang bangkit, tapi juga mencerminkan eratnya hubungan antara budaya dan perayaan keagamaan di Indonesia. Tradisi membeli baju baru bukan sekadar kegiatan konsumtif, tetapi juga bentuk ekspresi rasa syukur dan kebersamaan.

Bagi warga Sukabumi dan sekitarnya, momen ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan spiritual menyambut Hari Raya Idulfitri. Dan bagi pelaku usaha, inilah saat yang dinanti untuk mendulang keberkahan rezeki.

April 8, 2025 admin

TPS Unik di Sukabumi: Nuansa Tempo Dulu

TPS Unik di Sukabumi: Nuansa Tempo Dulu

TPS Unik di Sukabumi: Nuansa Tempo Dulu

Saat pemilu digelar, biasanya masyarakat akan melihat tempat pemungutan suara (TPS) yang tampil standar. Namun, di Sukabumi, Jawa Barat, ada yang berbeda. TPS-TPS di daerah ini justru menampilkan kreativitas luar biasa dengan mengusung berbagai tema unik yang menarik perhatian masyarakat. Mulai dari tema tempo dulu yang kental dengan nuansa budaya Sunda, hingga nuansa penuh cinta ala Hari Valentine, semuanya tersaji dalam perhelatan demokrasi ini.

TPS Unik di Sukabumi: Nuansa Tempo Dulu

TPS 16 Kampung Jubleg: Balik ke Masa Lalu
Salah satu TPS yang mencuri perhatian publik adalah TPS 16 yang terletak di Kampung Jubleg RT 03/05. TPS ini tampil beda karena mengangkat tema zaman “baheula” atau masa lampau. Begitu tiba di lokasi, para pemilih langsung disambut suasana desa tradisional. Dekorasi di sekeliling TPS dihiasi lukisan pemandangan pedesaan lengkap dengan ornamen pohon pisang dan bale-bale bambu.

Yang paling mencolok adalah penampilan para petugas TPS. Mereka tampil mengenakan pakaian adat Sunda seperti kebaya, pangsi, dan ikat kepala khas Jawa Barat. Selain menyambut pemilih dengan ramah, mereka juga menjadi daya tarik tersendiri untuk berswafoto para warga yang datang menggunakan hak pilihnya.

“Kami ingin menciptakan suasana TPS yang menyenangkan, sekaligus mengenalkan budaya lokal kepada generasi muda,” ungkap salah satu panitia TPS 16.

Tak Hanya Nostalgia, Ada Juga TPS Bertema Valentine
Jika TPS 16 membawa warga Sukabumi kembali ke masa silam, lain halnya dengan TPS lain yang mengangkat tema Hari Valentine. Warna-warna merah muda dan merah mendominasi seluruh area TPS. Balon, bunga, hingga latar foto bertema cinta pun menghiasi lokasi pemungutan suara.

Beberapa petugas TPS bahkan mengenakan kostum berwarna merah muda, serta membagikan permen cinta dan cokelat kepada pemilih yang datang. Hal ini tentunya menjadi pengalaman tak terlupakan, apalagi bagi pemilih pemula yang baru pertama kali berpartisipasi dalam pemilu.

“Valentine identik dengan cinta. Kami ingin menunjukkan bahwa pemilu pun bisa dilakukan dengan penuh cinta dan damai,” ujar salah satu panitia TPS bertema Valentine.

Dukungan Masyarakat dan Pemerintah

Kreativitas ini ternyata mendapat dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah daerah memberikan ruang bagi para penyelenggara pemilu untuk berinovasi selama tetap mematuhi peraturan KPU. Bahkan, warga setempat ikut gotong royong mendekorasi TPS sesuai tema yang diusung.

Menurut warga, TPS yang unik ini tidak hanya memperindah lingkungan, tapi juga mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Banyak warga yang merasa lebih semangat untuk datang ke TPS karena ingin merasakan pengalaman berbeda dari biasanya.

Meningkatkan Antusiasme Pemilih
TPS dengan tema-tema kreatif seperti ini terbukti bisa meningkatkan antusiasme warga. Terlebih di era digital dan media sosial saat ini, banyak warga yang mendokumentasikan pengalaman mereka di TPS unik dan membagikannya di berbagai platform seperti Instagram dan TikTok.

Hal ini secara tidak langsung ikut mengedukasi publik bahwa pemilu bukan hanya soal mencoblos, tapi juga bagian dari perayaan demokrasi yang bisa dikemas dengan suasana yang menyenangkan dan penuh makna.

Kesimpulan: Demokrasi Bisa Dikemas Menarik
Pemilu adalah pesta demokrasi rakyat. Dengan hadirnya TPS-TPS kreatif seperti yang ada di Sukabumi, semangat partisipasi masyarakat terbukti semakin meningkat. Inisiatif seperti ini patut diapresiasi dan bahkan bisa dijadikan inspirasi untuk TPS di daerah lain agar tak melulu tampil kaku dan membosankan.

Melalui pendekatan budaya dan tema yang dekat dengan kehidupan masyarakat, proses demokrasi pun bisa terasa lebih hangat dan mengesankan. Siapa sangka, suasana zaman dulu dan romantisme Valentine bisa bersatu dalam semangat memilih masa depan bangsa?

April 7, 2025 admin

Batik ASN Sukabumi: Cerminan Identitas dan Kreativitas Lokal

Batik ASN Sukabumi: Cerminan Identitas dan Kreativitas Lokal

Batik ASN Sukabumi: Cerminan Identitas dan Kreativitas Lokal

Seragam batik kini tak hanya sekadar pakaian, tetapi juga menjadi simbol identitas, kebanggaan, dan semangat melestarikan budaya bangsa. Hal ini pula yang tercermin dari seragam batik yang dikenakan oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Sukabumi. Uniknya, batik yang dipilih bukanlah produk massal, melainkan hasil karya anak bangsa, termasuk pelajar dari Sukabumi sendiri. Melalui ajang kreatif seperti lomba desain batik yang digagas oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Sukabumi, lahirlah motif-motif batik khas daerah yang kini dikenakan dengan bangga oleh para ASN.

Batik ASN Sukabumi: Cerminan Identitas dan Kreativitas Lokal

Batik Sebagai Wujud Cinta Daerah
Dekranasda Kota Sukabumi secara konsisten mengadakan lomba desain batik guna menggali potensi serta memperkuat identitas lokal. Peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, diajak untuk menciptakan motif yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat makna. Motif-motif yang terpilih menjadi pemenang kemudian diproduksi menjadi kain batik yang dikenakan ASN dalam kegiatan resmi.

Pemilihan motif tidak dilakukan sembarangan. Tiap desain dinilai dari sisi orisinalitas, filosofi yang terkandung, dan relevansinya dengan kearifan lokal Sukabumi. Tidak heran jika seragam batik ASN Sukabumi menjadi daya tarik tersendiri dan banyak mendapat pujian dari berbagai pihak, termasuk daerah lain yang turut mengapresiasi langkah kreatif ini.

Pelajar Sebagai Agen Pelestari Budaya
Salah satu hal yang menarik dari proses seleksi desain batik ASN Sukabumi adalah keterlibatan generasi muda, khususnya pelajar. Mereka tidak hanya diajak untuk berpartisipasi, tetapi juga didorong untuk mengenal dan mencintai batik sebagai bagian dari warisan budaya. Banyak di antara mereka yang menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menggabungkan unsur tradisional dan modern dalam satu kain batik.

Melalui kegiatan ini, pelajar diberi ruang untuk mengekspresikan ide dan kreativitas mereka. Selain itu, mereka juga belajar tentang pentingnya nilai budaya lokal dan bagaimana seni tradisi bisa menjadi bagian dari kehidupan modern, termasuk dunia kerja dan pemerintahan.

ASN dan Batik: Kombinasi Harmonis

Penggunaan seragam batik oleh ASN memiliki dampak positif tidak hanya dari segi estetika, tetapi juga secara emosional dan psikologis. Batik memberikan kesan rapi, formal, namun tetap menggambarkan sisi nasionalisme dan kecintaan terhadap budaya. Ketika ASN mengenakan batik hasil karya pelajar Sukabumi, ada kebanggaan tersendiri yang mereka bawa dalam menjalankan tugas.

Batik tersebut bukan hanya sekadar kain, tetapi karya seni yang lahir dari pemikiran kreatif generasi muda. Dalam setiap motifnya terkandung cerita, filosofi, dan harapan. Tak ayal, mengenakan seragam batik lokal bisa menjadi penguat semangat dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Mendukung UMKM dan Ekonomi Kreatif
Langkah Dekranasda Sukabumi dalam mendorong penggunaan batik lokal sebagai seragam ASN juga memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM, khususnya di bidang tekstil dan konveksi. Produksi batik yang dilakukan secara lokal mendukung perputaran ekonomi daerah serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, pelestarian batik juga menjadi bagian dari strategi pembangunan ekonomi kreatif daerah. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses produksi, desain, hingga distribusi, tercipta ekosistem batik yang berkelanjutan dan membanggakan.

Menuju Kota Sukabumi yang Berbudaya
Langkah Kota Sukabumi dalam mengangkat batik sebagai identitas lokal sejalan dengan semangat pelestarian budaya nasional. Kolaborasi antara pemerintah daerah, pelajar, dan pelaku UMKM ini membuktikan bahwa warisan budaya bisa terus hidup dan berkembang sesuai zaman.

Melalui batik, Sukabumi menunjukkan bahwa budaya bukan sesuatu yang usang atau ketinggalan zaman, melainkan bagian dari kehidupan yang bisa dijadikan identitas dan kebanggaan bersama.

Kesimpulan
Seragam batik ASN Sukabumi bukan sekadar pakaian kerja. Ia adalah hasil karya bangsa, buah kreativitas pelajar, dan bukti nyata bahwa budaya lokal bisa menjadi kekuatan identitas yang kuat. Diharapkan ke depan, makin banyak daerah yang terinspirasi untuk menggali potensi lokal masing-masing, mengangkat kearifan budaya sebagai bagian dari kehidupan birokrasi yang lebih membumi dan membanggakan.

April 7, 2025 admin

Batik Reugreug: Pelajar Sukabumi yang Harumkan Budaya

Batik Reugreug: Pelajar Sukabumi yang Harumkan Budaya

Batik Reugreug: Pelajar Sukabumi yang Harumkan Budaya

Batik bukan hanya soal motif indah di atas kain, tapi juga cerminan budaya dan filosofi masyarakatnya. Dalam ajang bergengsi tingkat nasional yang diikuti oleh 171 peserta dari berbagai penjuru Indonesia, muncul satu karya yang mencuri perhatian. Adalah Talitha Tri Deviani, siswi dari SMA Negeri 2 Kota Sukabumi, yang berhasil membawa pulang gelar juara pertama lewat karyanya yang berjudul “Batik Reugreug”.

Batik Reugreug: Pelajar Sukabumi yang Harumkan Budaya

Keunikan Desain Batik Reugreug
Desain batik ini tidak hanya memukau dari segi estetika, tetapi juga menyimpan makna yang sangat dalam. Kata “Reugreug” dalam bahasa Sunda berarti tenteram atau damai, yang menjadi pesan utama dari batik ini—menggambarkan harmoni kehidupan masyarakat Sunda yang lekat dengan alam.

Motif utama yang ditonjolkan dalam batik Reugreug adalah kujang yang diletakkan di atas buku. Kujang merupakan simbol senjata tradisional khas Sunda yang melambangkan keberanian dan kehormatan, sedangkan buku menggambarkan ilmu pengetahuan dan pendidikan. Kombinasi keduanya menjadi pesan bahwa keberanian harus berjalan seiring dengan kebijaksanaan.

Selain itu, dalam desain ini juga tergambar aktivitas Ngahuma atau bertani serta bercocok tanam, yang mencerminkan identitas masyarakat Sunda sebagai masyarakat agraris. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, namun menjadi napas kehidupan yang diwariskan turun-temurun.

Tak ketinggalan, terdapat pula dua simbol penting lainnya yaitu ikan mas dan buah pala. Ikan mas dalam budaya Sunda melambangkan kemakmuran dan kelimpahan rezeki, sedangkan buah pala mencerminkan kekayaan alam yang menjadi komoditas penting di daerah tersebut.

Kemenangan yang Membanggakan

Kemenangan Talitha tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi atau sekolahnya, tetapi juga membawa harum nama Kota Sukabumi. Di tengah dominasi peserta dari kota-kota besar, Talitha membuktikan bahwa kreativitas bisa datang dari mana saja. Proses seleksi yang ketat membuat kemenangan ini terasa begitu spesial. Para juri menilai karya berdasarkan orisinalitas, filosofi, keindahan visual, serta kekuatan narasi budaya yang diusung.

“Talitha berhasil menangkap esensi budaya Sunda dan mengemasnya dalam desain batik yang sangat elegan dan bermakna. Ini bukan sekadar kain, tapi sebuah cerita,” ujar salah satu juri.

Inspirasi Bagi Generasi Muda
Karya Talitha menjadi inspirasi besar bagi generasi muda untuk lebih mencintai budaya lokal. Di era modern seperti sekarang, mengenalkan budaya lewat media kreatif seperti batik adalah cara efektif untuk memastikan warisan budaya tidak lekang oleh waktu. Lebih dari sekadar prestasi, desain batik Reugreug menjadi simbol semangat pelestarian budaya yang dimotori oleh kaum muda.

Sekolah pun turut mendukung penuh karya ini. Pihak SMA Negeri 2 Kota Sukabumi menyatakan akan terus mendorong siswanya untuk berinovasi dan berani mengekspresikan diri melalui seni dan budaya.

Batik sebagai Warisan Budaya yang Dinamis
Batik Reugreug adalah contoh bagaimana batik bisa berkembang dan tetap relevan di tengah perkembangan zaman. Dengan tetap berpegang pada nilai-nilai budaya, batik bisa menjadi media ekspresi yang tidak hanya cantik secara visual, tetapi juga kuat dalam makna.

Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi daerah lain untuk lebih mengangkat kearifan lokal masing-masing dalam ajang nasional maupun internasional. Sebab, dalam setiap motif batik tersimpan sejarah, nilai, dan identitas bangsa.

April 6, 2025 admin

Hotel Anugrah Sukabumi dengan Tamu Viral Masih Memanas

Hotel Anugrah Sukabumi dengan Tamu Viral Masih Memanas

Hotel Anugrah Sukabumi dengan Tamu Viral Masih Memanas

SUKABUMI – Polemik antara pihak Hotel Anugrah Sukabumi dan salah satu tamunya, yang dikenal di TikTok dengan nama pengguna @putririna1980, terus menjadi buah bibir masyarakat. Perselisihan ini bermula dari sebuah video yang viral di media sosial, di mana akun tersebut mengunggah pengalaman tidak menyenangkan saat menginap di hotel tersebut. Kini, konflik itu telah merambah ranah hukum, membuat publik semakin menyoroti kasus ini.

Hotel Anugrah Sukabumi dengan Tamu Viral Masih Memanas

Laporan Polisi dan Tuduhan Pencemaran Nama Baik
Menurut informasi terbaru, pihak manajemen Hotel Anugrah telah secara resmi melayangkan laporan ke Polres Sukabumi Kota, menuding pemilik akun TikTok tersebut telah melakukan pencemaran nama baik. Dalam video yang beredar, pemilik akun mengungkapkan rasa kecewa atas pelayanan hotel dan menyebut adanya denda Rp1 juta akibat keterlambatan check out.

Pihak hotel menganggap isi video tersebut merugikan citra bisnis mereka dan menimbulkan dampak negatif pada reputasi hotel di mata masyarakat. Atas dasar itulah, langkah hukum pun ditempuh. “Kami merasa konten tersebut tidak berimbang dan mencoreng nama baik institusi kami,” ujar perwakilan manajemen hotel dalam konferensi pers belum lama ini.

Video Viral yang Mengundang Simpati
Sementara itu, video yang diunggah oleh @putririna1980 telah ditonton ratusan ribu kali. Banyak warganet memberikan komentar yang mendukung sang tamu hotel, menganggap denda Rp1 juta terlalu berlebihan. Dalam unggahannya, pemilik akun menceritakan bahwa ia terlambat check out sekitar beberapa menit dan langsung dikenakan denda, tanpa adanya toleransi ataupun penjelasan terlebih dahulu.

Tentu saja, hal ini mengundang pro dan kontra. Sebagian masyarakat mengecam tindakan hotel, sementara yang lain menilai bahwa setiap hotel memiliki kebijakan masing-masing yang harus dihormati oleh tamu.

Reaksi Publik dan Dampak Terhadap Hotel
Efek dari viralnya video ini begitu terasa. Beberapa netizen mengaku membatalkan rencana menginap di hotel tersebut, dan penilaian hotel di beberapa platform review mulai dipenuhi komentar negatif. Ini menunjukkan bahwa media sosial memang punya pengaruh kuat terhadap citra sebuah bisnis.

Tak hanya itu, sejumlah influencer dan aktivis digital mulai ikut bersuara, mendorong agar hotel lebih bijak dalam menerapkan kebijakan serta menyikapi kritik dari pelanggan. Namun, ada juga suara-suara yang menyayangkan penyebaran video tanpa terlebih dahulu mengupayakan penyelesaian secara kekeluargaan.

Upaya Mediasi dan Jalan Tengah

Hingga saat ini, proses hukum masih berjalan. Namun berbagai pihak berharap agar kedua belah pihak bisa menempuh jalur mediasi. Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) wilayah Sukabumi pun angkat bicara. Mereka mengimbau agar kasus semacam ini bisa menjadi pelajaran penting dalam membangun komunikasi yang lebih baik antara pengusaha dan konsumen.

“Kami berharap insiden ini menjadi momentum untuk meningkatkan profesionalisme layanan sekaligus membangun pemahaman yang lebih baik terhadap hak dan kewajiban masing-masing,” ungkap salah satu perwakilan PHRI.

Tamu Sebagai Raja, Tapi Juga Harus Tahu Aturan
Fenomena ini membuka diskusi lebih luas mengenai bagaimana pelanggan menyampaikan keluhan. Di era digital, segala sesuatunya bisa menjadi viral dalam hitungan detik. Namun, tetap penting untuk menjaga etika dalam menyuarakan pendapat agar tidak menimbulkan persoalan hukum.

Sebaliknya, pihak hotel juga dituntut untuk lebih transparan dan komunikatif. Kebijakan seperti denda harus dijelaskan secara rinci sejak awal agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari. Pelayanan yang humanis dan terbuka pada kritik akan menjadi nilai tambah dalam industri perhotelan.

Penutup
Perseteruan antara Hotel Anugrah Sukabumi dan pemilik akun TikTok @putririna1980 menjadi contoh nyata bagaimana dunia digital dapat memengaruhi reputasi sebuah bisnis. Proses hukum mungkin masih berjalan, namun yang lebih penting adalah bagaimana kedua pihak bisa mengambil pelajaran dari insiden ini. Komunikasi yang baik dan sikap saling menghargai akan menjadi kunci agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

April 6, 2025 admin

Dana Wakaf Kota Sukabumi Tembus Rp1 Miliar

Dana Wakaf Kota Sukabumi Tembus Rp1 Miliar

Dana Wakaf Kota Sukabumi Tembus Rp1 Miliar

SUKABUMI – Pemerintah Kota Sukabumi menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan dana umat dengan capaian yang membanggakan. Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, melalui pernyataan yang disampaikan Ayep Zaki, menyebutkan bahwa hingga awal April 2025 ini, dana wakaf yang terkumpul telah mencapai angka fantastis, yakni lebih dari Rp1 miliar, tepatnya Rp1.018.000.000.

Dana Wakaf Kota Sukabumi Tembus Rp1 Miliar

Dana tersebut nantinya tidak akan dibiarkan mengendap. Justru sebaliknya, pemerintah telah menyiapkan skema pemanfaatan dana wakaf tersebut untuk kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan. Ayep Zaki menyampaikan bahwa keuntungan dari dana wakaf ini akan disalurkan kepada masyarakat setiap bulan, dimulai pada bulan ini juga. Dengan demikian, manfaat wakaf bisa langsung dirasakan oleh warga Sukabumi dalam bentuk program-program sosial yang nyata.

Wakaf Produktif untuk Kemanfaatan Umum
Berbeda dari wakaf tradisional yang biasanya hanya dalam bentuk tanah atau bangunan masjid, wakaf produktif yang sedang dijalankan oleh Pemkot Sukabumi mengedepankan pemanfaatan dana wakaf untuk kegiatan yang menghasilkan profit. Keuntungan inilah yang kemudian akan dikembalikan kepada masyarakat sebagai bentuk pelayanan sosial.

“Dana wakaf yang sudah kita kumpulkan akan dikelola secara profesional, dan hasil pengembangannya akan kita distribusikan kepada masyarakat. Targetnya adalah kebermanfaatan jangka panjang,” kata Ayep dalam wawancara yang dilakukan di halaman Balai Kota Sukabumi.

Peluncuran Resmi Program Wakaf
Pemerintah Kota Sukabumi telah menjadwalkan peluncuran resmi program wakaf ini pada akhir Maret 2025. Agenda tersebut akan menjadi tonggak penting dalam implementasi sistem wakaf produktif di wilayah Sukabumi.

Dalam acara launching tersebut, masyarakat akan diperkenalkan lebih dalam mengenai mekanisme pengelolaan wakaf, transparansi dana, hingga peran serta masyarakat yang ingin ikut berdonasi melalui wakaf.

“Launching ini bukan sekadar seremoni. Ini bentuk keseriusan kita dalam memaksimalkan potensi dana umat untuk kemaslahatan warga,” tambah Ayep.

Fokus Penyaluran: Kesehatan, Pendidikan, dan UMKM
Pemerintah menyebutkan bahwa penyaluran dana wakaf akan difokuskan pada sektor-sektor vital yang dapat langsung menyentuh kebutuhan warga. Beberapa di antaranya adalah:

Kesehatan masyarakat, misalnya bantuan biaya pengobatan bagi warga kurang mampu.

Pendidikan, berupa bantuan beasiswa atau fasilitas pendukung bagi pelajar.

Pemberdayaan UMKM, khususnya pelaku usaha kecil yang membutuhkan permodalan ringan.

Model penyaluran ini diharapkan menjadi solusi konkret untuk meningkatkan taraf hidup warga sekaligus memperkuat sektor sosial-ekonomi daerah.

Masyarakat Diajak Aktif Berpartisipasi
Program ini tidak hanya dikhususkan untuk internal pemerintah. Pemkot Sukabumi juga mendorong partisipasi aktif dari warga, pengusaha lokal, dan komunitas keagamaan untuk ikut serta dalam gerakan wakaf. Harapannya, semakin banyak yang terlibat, semakin besar pula dampak yang bisa diberikan kepada masyarakat luas.

Ayep menegaskan, “Ini gerakan bersama. Wakaf bukan semata urusan orang kaya. Dengan wakaf uang yang sistematis dan dikelola secara amanah, setiap warga bisa punya kontribusi.”

Transparansi dan Akuntabilitas Dijunjung Tinggi

Dalam pelaksanaan program ini, Pemkot Sukabumi menjamin adanya transparansi pengelolaan dana wakaf. Setiap perkembangan, alokasi, hingga laporan keuangan akan diumumkan secara terbuka. Hal ini bertujuan agar masyarakat merasa yakin bahwa dana yang mereka wakafkan benar-benar digunakan untuk kepentingan yang tepat.

“Tanpa transparansi, kepercayaan akan hilang. Kami ingin masyarakat tahu dan ikut mengawasi setiap prosesnya,” ujar Ayep.

Penutup
Langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Sukabumi patut diapresiasi. Di tengah tantangan ekonomi dan kebutuhan sosial yang meningkat, program wakaf produktif ini bisa menjadi model pengelolaan dana keagamaan yang inovatif dan berdampak besar. Dengan pengelolaan yang baik dan transparan, dana wakaf bisa menjadi salah satu pilar kekuatan ekonomi umat.

Masyarakat pun diajak untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga turut berkontribusi dalam gerakan wakaf demi menciptakan Sukabumi yang lebih sejahtera dan mandiri secara sosial-ekonomi.

April 5, 2025 admin

Kebakaran Hebat! Mobil Pengangkut BBM Terbakar di Sukabumi

Kebakaran Hebat! Mobil Pengangkut BBM Terbakar di Sukabumi

Kebakaran Hebat! Mobil Pengangkut BBM Terbakar di Sukabumi

Sukabumi – Sebuah insiden kebakaran yang melibatkan kendaraan pengangkut bahan bakar minyak (BBM) terjadi di wilayah Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu pagi (tanggal kejadian). Kejadian tersebut sontak menghebohkan warga sekitar karena api yang membubung tinggi dan suara ledakan yang terdengar cukup keras.

Kebakaran Hebat! Mobil Pengangkut BBM Terbakar di Sukabumi

Komandan Posko II Pemadam Kebakaran (Damkar) Kalapanunggal dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Sukabumi, Saepudin, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima informasi mengenai kebakaran tersebut sekitar pukul 07.15 WIB. Menariknya, laporan tidak disampaikan melalui saluran telepon seperti biasanya, melainkan langsung dibawa oleh warga ke posko. Salah satu warga yang melihat kejadian itu secara langsung bergegas menuju Posko II Damkar Kalapanunggal untuk memberikan laporan secara lisan.

“Kami mendapatkan informasi dari warga yang datang langsung ke posko, bukan melalui sambungan telepon. Sekitar pukul 07.15 pagi, warga menyampaikan bahwa ada kendaraan yang terbakar di jalan kawasan Kalapanunggal,” jelas Saepudin kepada awak media.

Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian, mobil yang mengalami kebakaran adalah jenis pick-up modifikasi yang mengangkut beberapa jerigen berisi BBM. Diduga, korsleting listrik pada sistem kendaraan menjadi pemicu awal munculnya api. Saat api mulai terlihat dari bagian depan mobil, sang sopir mencoba menepi dan keluar untuk menyelamatkan diri.

Namun, karena mobil tersebut mengangkut bahan bakar dalam jumlah cukup banyak, kobaran api dengan cepat membesar dan menjalar ke seluruh bagian kendaraan. Dalam hitungan menit, kendaraan tersebut dilalap si jago merah dan menimbulkan kepulan asap pekat yang membumbung tinggi ke udara.

Sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi sempat berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun besarnya kobaran membuat usaha tersebut sia-sia. Situasi pun menjadi panik, terutama karena khawatir akan terjadinya ledakan yang lebih besar akibat muatan BBM yang mudah terbakar.

Upaya Pemadaman
Tim pemadam kebakaran yang tiba di lokasi beberapa menit setelah laporan diterima langsung melakukan upaya pemadaman. Proses pemadaman berlangsung sekitar 30 menit hingga akhirnya api berhasil dikendalikan dan tidak menyebar ke area lain.

“Begitu sampai di lokasi, tim langsung melakukan pendinginan dan pemadaman. Kami berupaya mencegah agar api tidak merambat ke bangunan atau kendaraan lain yang berada di sekitar,” tambah Saepudin.

Beruntung dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa. Sopir kendaraan berhasil menyelamatkan diri sebelum api membesar. Namun, kerugian materiil diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah, mengingat seluruh kendaraan dan muatannya hangus terbakar.

Dugaan Penyebab Kebakaran

Meskipun penyelidikan masih terus dilakukan oleh pihak berwenang, dugaan sementara menyebutkan bahwa korsleting pada sistem kelistrikan kendaraan menjadi pemicu awal kebakaran. Hal ini diperkuat oleh keterangan saksi mata yang melihat percikan api dari bagian depan kendaraan sesaat sebelum api membesar.

Pihak kepolisian dari Polsek Kalapanunggal yang juga hadir di lokasi kejadian telah memasang garis polisi di area sekitar mobil terbakar untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Selain itu, sopir kendaraan juga dimintai keterangan untuk membantu mengungkap kronologi secara lengkap.

Imbauan untuk Masyarakat
Menanggapi kejadian ini, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Sukabumi mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengangkut bahan-bahan yang mudah terbakar. Selain itu, kendaraan yang digunakan untuk mengangkut BBM sebaiknya memenuhi standar keamanan yang ditetapkan untuk menghindari kejadian serupa.

“Transportasi BBM harus dilakukan oleh kendaraan yang sesuai standar dan memiliki sistem keamanan yang baik, termasuk instalasi kelistrikan yang tidak rentan terhadap korsleting,” ujar Saepudin sebagai penutup.

Kesimpulan
Kebakaran mobil pengangkut BBM di Kalapanunggal menjadi peringatan serius akan pentingnya keselamatan dalam transportasi bahan berbahaya. Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, potensi bahaya yang ditimbulkan sangat besar. Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan semakin meningkatkan pengawasan serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara penanganan dan pengangkutan BBM secara aman.

April 5, 2025 admin

Tarif Masuk Pantai Minajaya Sukabumi Rp12 Ribu

Tarif Masuk Pantai Minajaya Sukabumi Rp12 Ribu

Tarif Masuk Pantai Minajaya Sukabumi Rp12 Ribu

Pantai Minajaya yang terletak di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Hal ini dipicu oleh unggahan salah satu akun Facebook yang menyoroti harga tiket masuk ke pantai tersebut yang mencapai Rp12 ribu per orang. Unggahan tersebut menuai berbagai tanggapan dari warganet, mulai dari keluhan hingga pertanyaan mengenai legalitas penarikan tarif tersebut.

Tarif Masuk Pantai Minajaya Sukabumi Rp12 Ribu

Namun, Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi menegaskan bahwa tarif masuk Pantai Minajaya tersebut telah sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku. Harga tersebut bukanlah kebijakan sepihak ataupun pungutan liar, melainkan telah ditetapkan melalui mekanisme regulasi resmi pemerintah daerah.

Klarifikasi dari Dinas Pariwisata
Menanggapi polemik yang berkembang, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi menjelaskan bahwa besaran tiket masuk ke destinasi wisata, termasuk Pantai Minajaya, telah diatur dalam Perda Kabupaten Sukabumi Nomor 2 Tahun 2020 tentang Retribusi Jasa Usaha. Dalam aturan tersebut, disebutkan bahwa tempat-tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah daerah dapat memungut retribusi sebagai bentuk kontribusi pengunjung terhadap perawatan dan pengembangan kawasan wisata.

“Rp12 ribu per orang itu sudah sesuai dengan Perda. Bukan hanya di Minajaya, tarif tersebut juga berlaku di beberapa pantai lainnya yang dikelola oleh pemda,” ujar pejabat Dispar setempat dalam keterangannya.

Ia juga menambahkan bahwa hasil dari retribusi tersebut akan kembali digunakan untuk membenahi sarana dan prasarana penunjang pariwisata di kawasan tersebut, seperti toilet umum, tempat sampah, tempat parkir, dan fasilitas keamanan. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan pengunjung tidak hanya menjadi beban, melainkan bentuk partisipasi dalam meningkatkan kualitas objek wisata.

Reaksi Warga dan Pengunjung

Meski sudah ada penjelasan resmi dari pihak terkait, sejumlah pengunjung tetap menyampaikan beragam komentar. Sebagian menyebut bahwa Rp12 ribu per orang dirasa cukup mahal jika dibandingkan dengan pantai-pantai lain yang menawarkan harga lebih murah. Namun, ada pula yang menyatakan bahwa tarif tersebut masih tergolong wajar, apalagi jika fasilitas yang tersedia memang terjaga dengan baik.

“Kalau memang uangnya buat kebersihan dan keamanan, saya rasa tidak masalah. Tapi kalau fasilitasnya tidak memadai, ya tentu orang akan protes,” kata Rina, salah seorang pengunjung yang ditemui saat berlibur ke Pantai Minajaya.

Sementara itu, pengelola Pantai Minajaya juga menyatakan bahwa mereka selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada para wisatawan. Petugas kebersihan rutin dikerahkan setiap hari, dan pos penjagaan untuk keamanan juga tersedia di beberapa titik lokasi.

Komitmen Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Pariwisata menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pembenahan terhadap berbagai destinasi wisata, termasuk Pantai Minajaya. Mereka juga membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan maupun kritik yang membangun demi kemajuan sektor pariwisata di daerah tersebut.

“Kami sangat terbuka dengan kritik dan saran dari masyarakat. Kalau memang ada yang merasa keberatan, silakan sampaikan lewat saluran resmi agar bisa kami tindak lanjuti,” ujar pejabat Dinas Pariwisata.

Pihak Dispar juga berencana melakukan sosialisasi lebih intensif kepada masyarakat mengenai tarif retribusi yang berlaku, termasuk dasar hukumnya. Diharapkan, dengan edukasi yang tepat, tidak akan timbul kesalahpahaman yang berujung pada viralnya informasi tidak lengkap di media sosial.

Potensi Wisata yang Perlu Dijaga
Pantai Minajaya memang memiliki pesona alam yang memukau. Garis pantainya yang panjang, ombak yang menantang, dan hamparan pasir yang luas menjadikannya destinasi favorit, terutama bagi warga lokal maupun wisatawan dari luar Sukabumi. Oleh karena itu, pemeliharaan kawasan ini menjadi hal yang sangat penting agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Dengan sistem retribusi yang jelas dan transparan, masyarakat dan wisatawan diharapkan dapat lebih menghargai keberadaan fasilitas umum yang tersedia di tempat wisata. Biaya masuk yang ditarik bukan sekadar pungutan, tetapi merupakan investasi bagi keberlangsungan pariwisata daerah.

Kesimpulan
Isu mengenai tarif masuk Pantai Minajaya sebesar Rp12 ribu per orang telah dijelaskan oleh pihak terkait dan dinyatakan sah sesuai dengan Perda yang berlaku. Pemerintah daerah berharap masyarakat tidak langsung terprovokasi oleh unggahan di media sosial tanpa memverifikasi kebenarannya. Yang terpenting, biaya tersebut dimanfaatkan untuk menunjang kenyamanan dan kebersihan area wisata, demi memberikan pengalaman terbaik bagi para pengunjung.

April 4, 2025 admin

Kapolsek Jampangkulon Beri Kejutan Manis di HUT ke-79 TNI

Kapolsek Jampangkulon Beri Kejutan Manis di HUT ke-79 TNI

Kapolsek Jampangkulon Beri Kejutan Manis di HUT ke-79 TNI

Memperingati Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-79, Kapolsek Jampangkulon Iptu Muhlis bersama jajaran memberikan kejutan manis berupa kue ulang tahun kepada personel Koramil 0622-13/Jampangkulon. Kejutan ini bukan sekadar simbol perayaan, namun juga sebagai bentuk nyata sinergitas antara TNI dan Polri yang terus terjaga di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Kapolsek Jampangkulon Beri Kejutan Manis di HUT ke-79 TNI

Disambut Penuh Kehangatan oleh Koramil 0622-13/Jampangkulon
Kedatangan Kapolsek Jampangkulon bersama rombongan pada Kamis pagi itu disambut langsung oleh para anggota Koramil 0622-13/Jampangkulon. Seremoni kecil yang penuh kehangatan ini berlangsung di Makoramil setempat, di mana kue ulang tahun secara simbolis diserahkan oleh Iptu Muhlis dan diterima oleh Serma Dudu Gunawan yang mewakili Danramil Kapten Infanteri Darkina.

Dalam suasana akrab tersebut, Kapolsek menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-79 kepada seluruh jajaran TNI. Ia juga mengapresiasi dedikasi serta peran TNI dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara, termasuk kerja sama yang solid di tingkat kecamatan.

“Kami dari Polsek Jampangkulon mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-79 kepada seluruh prajurit TNI. Semoga tetap jaya, solid, dan selalu menjadi kebanggaan rakyat,” ucap Iptu Muhlis dengan penuh semangat.

Simbol Kekompakan Antara TNI dan Polri

Pemberian kue ulang tahun ini bukanlah kegiatan seremonial semata. Di balik kesederhanaannya, terdapat makna mendalam tentang kolaborasi dan kebersamaan antara dua institusi negara yang menjadi pilar pertahanan dan keamanan nasional.

Serma Dudu Gunawan, mewakili Danramil 0622-13/Jampangkulon, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan kejutan yang diberikan oleh Kapolsek dan jajaran. Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara TNI dan Polri, khususnya dalam menghadapi tantangan keamanan di wilayah Jampangkulon yang cukup dinamis.

“Kejutan ini menjadi bentuk nyata kedekatan dan kerja sama yang erat antara TNI dan Polri. Kami berharap kebersamaan ini akan terus terjalin demi keamanan dan kenyamanan masyarakat,” ujarnya.

Dukungan Masyarakat dan Pemerintah Setempat
Masyarakat Jampangkulon pun turut memberikan apresiasi atas soliditas antara TNI dan Polri yang tergambar dalam kegiatan ini. Dukungan dari kedua institusi tersebut dinilai sangat membantu dalam menciptakan stabilitas keamanan, termasuk dalam penanganan berbagai persoalan sosial di lapangan.

Sementara itu, beberapa tokoh masyarakat yang hadir secara tidak langsung dalam kegiatan ini juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap harmonisasi yang dibangun oleh Kapolsek dan Danramil.

HUT TNI ke-79: Momentum Menyatu dengan Rakyat
Peringatan Hari Ulang Tahun TNI ke-79 tahun 2025 mengusung tema “TNI Patriot NKRI, Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju.” Tema ini sejalan dengan semangat sinergitas TNI-Polri yang diperlihatkan di Jampangkulon. Kolaborasi seperti ini menjadi cerminan bagaimana institusi pertahanan dan keamanan negara terus menyatu dengan rakyat dalam berbagai situasi.

Penutup
Perayaan ulang tahun ke-79 TNI di Jampangkulon yang diwarnai dengan kejutan kue dari Polsek setempat memperlihatkan hubungan harmonis antara TNI dan Polri. Di tengah tantangan zaman yang kompleks, kebersamaan dan kekompakan antar institusi negara seperti ini menjadi bekal penting dalam menjaga keutuhan bangsa.

Semoga TNI tetap jaya, kuat, dan semakin dicintai rakyat. Dirgahayu TNI ke-79!

April 4, 2025 admin

Kabupaten Sukabumi Gelar Lomba Karya Jurnalistik

Kabupaten Sukabumi Gelar Lomba Karya Jurnalistik

Kabupaten Sukabumi Gelar Lomba Karya Jurnalistik

Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2025, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sukabumi menggelar lomba karya jurnalistik dan fotografi sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas serta dedikasi insan pers. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antarjurnalis dan memperkuat semangat kebersamaan dalam menjalankan profesi di dunia media.

Kabupaten Sukabumi Gelar Lomba Karya Jurnalistik

Wadah Ekspresi Jurnalis Daerah
Sebagai organisasi profesi wartawan tertua di Indonesia, PWI memiliki peran penting dalam menjaga marwah jurnalisme yang berkualitas. Dalam momen HPN ini, PWI Kabupaten Sukabumi turut ambil bagian aktif dengan menghadirkan ruang kompetitif yang sehat bagi para wartawan, baik dari media cetak, online, hingga televisi.

Ketua PWI Kabupaten Sukabumi menyampaikan bahwa lomba ini tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi sarana evaluasi dan refleksi diri. “Lewat lomba ini, kita ingin mendorong para jurnalis agar terus menghasilkan karya-karya yang informatif, inspiratif, dan berimbang. Termasuk juga menumbuhkan kesadaran bahwa peran pers sangat vital dalam membangun demokrasi dan mencerdaskan masyarakat,” ungkapnya.

Ragam Kategori Lomba

Adapun kategori yang dilombakan meliputi:

Karya Tulis Jurnalistik: Artikel feature, liputan mendalam (indepth), dan opini yang bertemakan potensi lokal Sukabumi.

Lomba Foto Jurnalistik: Mengangkat isu sosial, budaya, atau lingkungan yang terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Kategori Mahasiswa dan Pelajar: Sebagai bentuk inklusivitas, PWI juga membuka ruang bagi generasi muda yang ingin berkarya dalam bidang jurnalistik dan fotografi.

Setiap peserta diwajibkan mengirimkan karya orisinal yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya dan mengikuti tema besar yang telah ditetapkan oleh panitia. Penjurian dilakukan secara independen oleh dewan juri yang terdiri dari praktisi media profesional, fotografer senior, dan akademisi di bidang komunikasi.

Momen Tahunan yang Dirayakan Serentak
Perayaan HPN memang menjadi momen spesial yang selalu dinanti oleh insan pers di seluruh Indonesia. Tak hanya di tingkat pusat, tetapi juga di tingkat daerah seperti kabupaten dan kota, PWI di berbagai penjuru negeri turut memeriahkannya. Dari ujung barat Indonesia di Sabang hingga ujung timur di Merauke, gaung HPN selalu menggema dengan semangat yang sama: menjunjung tinggi kebebasan pers yang bertanggung jawab.

PWI Kabupaten Sukabumi pun tidak ketinggalan untuk ikut serta dalam euforia nasional ini. Bagi mereka, HPN bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum untuk meneguhkan komitmen wartawan dalam menyuarakan kebenaran dan memberikan informasi yang berdampak bagi masyarakat.

Hadiah dan Penghargaan Bergengsi
Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyiapkan berbagai hadiah menarik untuk para pemenang, mulai dari uang tunai, sertifikat penghargaan, hingga peluang untuk mengikuti pelatihan jurnalistik lanjutan. Pemenang juga akan mendapatkan eksposur media dari PWI dan mitra media lokal, yang tentunya dapat menambah portofolio dan reputasi para jurnalis muda.

Harapan untuk Masa Depan Jurnalisme
Melalui kegiatan ini, PWI Kabupaten Sukabumi berharap bisa menciptakan ekosistem pers yang lebih sehat dan suportif. Selain itu, dengan keterlibatan pelajar dan mahasiswa, diharapkan muncul bibit-bibit jurnalis masa depan yang siap menjawab tantangan zaman dengan tetap menjunjung tinggi etika dan profesionalisme.

“Kita ingin membangun generasi wartawan yang tidak hanya cakap teknis, tetapi juga peka terhadap isu-isu kemanusiaan dan lokalitas,” tambah Ketua Panitia HPN Sukabumi.

Penutup
Lomba karya jurnalistik dan fotografi yang diadakan PWI Kabupaten Sukabumi dalam rangka HPN 2025 menjadi bukti nyata bahwa semangat pers yang bebas, bertanggung jawab, dan profesional masih hidup dan terus berkembang. Bukan hanya menjadi bagian dari peringatan seremonial, namun juga menjadi upaya nyata dalam menciptakan kualitas jurnalisme yang lebih baik di masa depan.

April 3, 2025 admin

BMKG Imbau Masyarakat Sukabumi Tetap Tenang Pasca-Gempa

BMKG Imbau Masyarakat Sukabumi Tetap Tenang Pasca-Gempa

BMKG Imbau Masyarakat Sukabumi Tetap Tenang Pasca-Gempa

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan resmi terkait kejadian gempa bumi yang mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Melalui pernyataan resminya, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh kabar-kabar yang belum terverifikasi kebenarannya.

BMKG Imbau Masyarakat Sukabumi Tetap Tenang Pasca-Gempa

Gempa Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa yang terjadi di wilayah Sukabumi tercatat memiliki magnitudo 4,8 dan dirasakan cukup kuat oleh sebagian masyarakat, terutama di wilayah Sukabumi bagian selatan. Berdasarkan data yang dirilis oleh BMKG, pusat gempa berada di laut, sekitar 50 kilometer barat daya Kabupaten Sukabumi, dengan kedalaman 60 kilometer.

Meskipun cukup terasa di beberapa wilayah, BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi memicu tsunami. Selain itu, hingga saat ini belum ada laporan resmi yang menyebutkan adanya kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

Masyarakat Diminta Tidak Panik
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa gempa bumi seperti ini merupakan peristiwa alam yang umum terjadi di wilayah Indonesia, terutama yang berada di zona subduksi atau pertemuan lempeng tektonik.

“Indonesia merupakan wilayah yang sangat aktif secara geologis, jadi gempa seperti ini bisa saja terjadi kapan pun. Yang penting adalah kesiapan dan ketenangan masyarakat dalam menghadapi situasi seperti ini,” ungkapnya dalam konferensi pers singkat.

BMKG juga meminta masyarakat untuk tidak mempercayai isu-isu menyesatkan yang beredar di media sosial atau aplikasi pesan instan. Banyak informasi palsu yang seringkali justru membuat warga panik tanpa dasar yang kuat.

Cek Informasi Resmi dari BMKG

Untuk memastikan informasi yang diterima benar dan terpercaya, BMKG menyarankan warga untuk selalu merujuk ke situs resmi BMKG atau aplikasi Info BMKG. Aplikasi tersebut menyajikan data real-time terkait gempa bumi dan peringatan dini cuaca ekstrem.

“Jangan sembarangan membagikan informasi yang belum jelas sumbernya. Jika mendapatkan pesan berantai yang menyebutkan prediksi gempa atau tsunami dalam waktu dekat, sebaiknya dicek dulu ke sumber resmi,” tambah Dwikorita.

BMKG juga membuka saluran komunikasi langsung untuk masyarakat yang ingin mengetahui detail informasi mengenai aktivitas kegempaan maupun potensi cuaca ekstrem lainnya.

Tidak Ada Laporan Kerusakan
Hingga artikel ini ditulis, belum ditemukan adanya laporan kerusakan baik ringan maupun berat di wilayah Sukabumi dan sekitarnya akibat gempa tersebut. Beberapa warga sempat keluar rumah karena terkejut dengan guncangan, namun situasi kembali kondusif beberapa saat setelahnya.

Pemerintah daerah Sukabumi juga telah berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk melakukan pemantauan langsung ke sejumlah titik. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kondisi masyarakat dan infrastruktur umum tetap aman dan dapat berfungsi seperti biasa.

Edukasi dan Mitigasi Perlu Ditingkatkan
Peristiwa ini kembali menjadi pengingat bagi kita semua mengenai pentingnya edukasi mitigasi bencana, terutama di daerah-daerah rawan gempa seperti Sukabumi. Masyarakat perlu memahami apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa, baik di rumah, di kantor, maupun di luar ruangan.

BMKG bersama pemerintah setempat secara rutin mengadakan sosialisasi tentang langkah-langkah evakuasi, cara berlindung yang aman, serta pentingnya memiliki tas siaga bencana.

Penutup
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tak dapat dicegah, namun dampaknya bisa diminimalkan jika masyarakat memiliki pengetahuan dan kesiapan yang baik. BMKG menekankan pentingnya tetap tenang, tidak termakan hoaks, dan selalu mengandalkan informasi dari sumber resmi.

Mari kita jaga ketenangan dan kewaspadaan bersama, serta saling membantu dalam situasi seperti ini. Dengan sikap tanggap dan tidak panik, kita bisa menghadapi bencana dengan lebih baik dan bijak.

April 3, 2025 admin

Puluhan Warga Sukabumi Joget Wadiwaw di Live TikTok

Puluhan Warga Sukabumi Joget Wadiwaw di Live TikTok

Puluhan Warga Sukabumi Joget Wadiwaw di Live TikTok

Fenomena unik sedang terjadi di salah satu wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Puluhan warga terlihat berkumpul di sebuah tempat terbuka dan asyik berjoget mengikuti irama lagu “Wadiwaw” yang viral di media sosial. Menariknya, aksi mereka ini disiarkan secara langsung melalui aplikasi TikTok dan ditonton ribuan pengguna secara real time.

Puluhan Warga Sukabumi Joget Wadiwaw di Live TikTok

Tingkah laku warga yang berbondong-bondong menari bersama itu lantas mengundang perhatian luas dari masyarakat, terutama pengguna media sosial. Beberapa warganet merasa heran, prihatin, bahkan menyayangkan aksi tersebut. Tak sedikit yang mempertanyakan: apakah ini bentuk kreativitas, atau justru cerminan kondisi ekonomi yang memprihatinkan?

Joget Massal dan Live TikTok: Fenomena Baru di Tengah Masyarakat
Tidak dapat dipungkiri bahwa TikTok saat ini menjadi salah satu platform paling populer di Indonesia. Dari anak-anak hingga orang tua, banyak yang tergoda untuk tampil di hadapan kamera demi mendapat perhatian publik atau bahkan mencari penghasilan tambahan melalui gift dan endorsement.

Aksi puluhan warga Sukabumi ini menunjukkan bahwa media sosial sudah merambah ke berbagai lapisan masyarakat, bahkan di pelosok daerah. Mereka terlihat kompak berjoget, sebagian mengenakan kostum nyentrik, dan tak jarang membawakan tarian yang sudah dikoreografikan. Uniknya, kegiatan ini dilakukan rutin, seolah menjadi pekerjaan baru bagi sebagian warga.

Beralih Profesi Demi Cuan TikTok
Dalam beberapa video yang beredar, beberapa warga mengakui bahwa mereka sengaja mengikuti tren TikTok karena adanya peluang penghasilan dari live streaming. Melalui fitur live TikTok, penonton dapat memberikan “gift” berupa stiker atau animasi yang nantinya dapat diuangkan oleh pemilik akun. Bahkan, beberapa dari mereka mengaku penghasilan dari TikTok lebih besar dibandingkan pekerjaan mereka sebelumnya sebagai buruh harian atau pedagang kecil.

Hal ini tentu menimbulkan perdebatan. Di satu sisi, adanya alternatif penghasilan digital bisa menjadi solusi kreatif di tengah sulitnya lapangan kerja. Namun, di sisi lain, sebagian pihak khawatir jika tren ini menjadi candu dan menggeser etos kerja konvensional.

Respons Warganet: Antara Miris dan Menyayangkan

Reaksi warganet terhadap aksi berjoget massal ini pun beragam. Ada yang mendukung dengan alasan bahwa warga hanya ingin bersenang-senang dan berusaha mencari nafkah dengan cara yang sah. Namun, tidak sedikit juga yang menyayangkan, bahkan menyebut fenomena ini sebagai “potret kemiskinan yang dikemas dengan gaya pop”.

Komentar seperti “Miris, warga sampai rela berjoget demi gift TikTok”, atau “Sedih lihat orang tua ikut-ikutan live cuma buat nyari uang”, membanjiri kolom komentar. Beberapa bahkan menyarankan pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat dan memberikan pelatihan kerja yang lebih produktif.

Perlu Pendekatan Edukasi Digital
Fenomena ini menunjukkan pentingnya edukasi tentang literasi digital di tengah masyarakat. Perlu adanya pemahaman yang seimbang antara memanfaatkan platform media sosial untuk berkreativitas dan menjaga etika serta nilai-nilai kerja yang produktif. Pemerintah dan tokoh masyarakat bisa berperan aktif memberikan arahan agar warga tidak hanya mengejar viralitas, namun juga mengembangkan keterampilan yang bermanfaat jangka panjang.

Selain itu, penting juga bagi platform seperti TikTok untuk memperkuat kebijakan dan filter konten yang ditayangkan, agar tidak semua hal bisa dijadikan tontonan publik tanpa batasan.

Kesimpulan
Fenomena puluhan warga di Sukabumi yang berjoget massal dalam live TikTok adalah cerminan dari perubahan gaya hidup masyarakat di era digital. Meskipun bisa dimaknai sebagai bentuk kreativitas dan adaptasi zaman, tetap perlu kontrol dan edukasi yang tepat agar kegiatan tersebut tidak berujung negatif, baik bagi individu maupun lingkungan sosialnya.

Digitalisasi memang membuka banyak peluang, namun tetap harus diimbangi dengan literasi dan arahan agar tidak menimbulkan fenomena miris yang meresahkan.

April 2, 2025 admin

Wisatawan Membludak di Pantai Sukabumi Meski Ombak Tinggi

Wisatawan Membludak di Pantai Sukabumi Meski Ombak Tinggi

Wisatawan Membludak di Pantai Sukabumi Meski Ombak Tinggi

Libur panjang atau akhir pekan memang selalu menjadi momen yang ditunggu banyak orang untuk berlibur dan melepas penat. Salah satu destinasi yang kembali dipadati pengunjung adalah kawasan pantai di Sukabumi, Jawa Barat. Meskipun gelombang laut sedang cukup tinggi, hal tersebut tidak menyurutkan semangat wisatawan untuk tetap datang dan menikmati panorama alam yang indah di wilayah pesisir ini.

Wisatawan Membludak di Pantai Sukabumi Meski Ombak Tinggi

Ramainya Wisatawan di Tengah Gelombang Laut yang Besar
Pantauan langsung di berbagai titik pantai di Sukabumi memperlihatkan tingginya jumlah wisatawan yang datang. Baik dari dalam kota maupun luar daerah, para pengunjung memadati kawasan pantai sejak pagi hari. Suara deburan ombak yang cukup keras seolah menjadi musik pengiring para pengunjung yang sedang menikmati suasana.

Meski ombak terbilang tinggi, wisatawan tetap terlihat ceria. Ada yang bermain air di tepi pantai, sebagian lainnya duduk santai di atas tikar sambil menikmati bekal makanan, dan tak sedikit yang sibuk membangun istana pasir bersama anak-anak mereka. Beberapa keluarga bahkan terlihat menyiapkan peralatan piknik dan menjadikan momen ini sebagai waktu berkualitas bersama orang tercinta.

Daya Tarik Pantai Sukabumi yang Tak Pernah Redup
Pantai-pantai di Sukabumi memang terkenal dengan keindahan alamnya yang memesona. Hamparan pasir yang luas, air laut yang biru, serta suasana yang masih asri menjadi magnet kuat bagi para pelancong. Tak heran jika kawasan ini selalu menjadi primadona, terlebih saat musim liburan tiba.

Selain panorama alam yang menyejukkan mata, banyak juga spot-spot Instagramable yang menarik perhatian anak muda. Mereka tampak bergantian mengambil foto dengan latar belakang laut lepas atau pepohonan kelapa yang menjulang tinggi. Bagi yang ingin lebih santai, ada pula gazebo-gazebo kecil yang bisa digunakan untuk beristirahat sambil menikmati angin pantai yang sejuk.

Upaya Keamanan Tetap Dilakukan
Meskipun arus laut terbilang kuat, pengelola wisata dan pihak berwenang tetap melakukan pengawasan ketat. Petugas penjaga pantai aktif memberikan imbauan kepada para pengunjung agar tidak berenang terlalu jauh ke laut. Tanda-tanda peringatan bahaya ombak juga telah dipasang di beberapa titik rawan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Di sisi lain, petugas medis dan tim SAR juga disiagakan selama libur panjang guna memastikan keselamatan pengunjung. Kehadiran mereka memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang ingin berlibur tanpa rasa khawatir.

Menjaga Kebersihan Jadi Tanggung Jawab Bersama

Ramainya pengunjung tentunya membawa tantangan tersendiri, terutama dalam hal menjaga kebersihan lingkungan. Beruntung, banyak wisatawan yang kini mulai sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Bahkan, beberapa komunitas lokal terlihat melakukan aksi bersih-bersih pantai sebagai bentuk kepedulian terhadap alam.

Pengelola wisata juga telah menyediakan tempat sampah di berbagai sudut pantai, lengkap dengan papan imbauan agar pengunjung tidak sembarangan membuang sampah. Upaya ini mendapat sambutan positif dari para pengunjung yang ingin tetap menikmati keindahan pantai tanpa terganggu oleh tumpukan sampah.

Potensi Ekonomi yang Terangkat
Kehadiran ribuan wisatawan juga berdampak positif pada perekonomian lokal. Warung makan, pedagang kaki lima, hingga penginapan kecil di sekitar pantai merasakan lonjakan penghasilan yang signifikan. Banyak dari mereka mengaku stok makanan dan minuman cepat habis karena tingginya permintaan dari para wisatawan.

Beberapa pelaku usaha bahkan sengaja menambah stok dan memperluas lapak dagangan mereka untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung. Situasi ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Kesimpulan
Antusiasme wisatawan yang tinggi di pantai-pantai Sukabumi menjadi bukti bahwa keindahan alam Indonesia masih menjadi daya tarik utama dalam dunia pariwisata. Meskipun dihadapkan pada ombak besar, semangat untuk menikmati liburan tetap membara di hati para pengunjung. Tentu saja, keselamatan dan kebersihan harus tetap menjadi prioritas agar pengalaman berlibur tetap menyenangkan dan berkesan.

April 2, 2025 admin

Kemacetan Terjadi di Exit Tol Bocimi Parungkuda Arus Kendaraan

Kemacetan Terjadi di Exit Tol Bocimi Parungkuda Arus Kendaraan

Kemacetan Terjadi di Exit Tol Bocimi Parungkuda Arus Kendaraan

Sukabumi — Arus lalu lintas di kawasan Gerbang Tol (GT) Parungkuda, bagian dari ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), mengalami kepadatan signifikan pada hari Selasa, 1 April 2025. Kemacetan ini terjadi sehari setelah Hari Raya Idul Fitri 1446 H, tepatnya saat masyarakat mulai melakukan perjalanan lanjutan maupun kembali ke tempat tinggal mereka usai mudik Lebaran.

Kemacetan Terjadi di Exit Tol Bocimi Parungkuda Arus Kendaraan

Exit Tol Bocimi Parungkuda menjadi titik krusial yang mengalami antrean panjang kendaraan. Jalur keluar ini merupakan akses utama menuju wilayah Sukabumi, yang dikenal sebagai destinasi mudik dan wisata selama musim libur panjang. Terlebih lagi, peningkatan volume kendaraan sudah terjadi sejak pagi hari, memperparah kemacetan di jalur ini.

Faktor Penyebab Kemacetan
Berdasarkan pantauan di lapangan dan laporan dari petugas kepolisian lalu lintas, setidaknya ada beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya kemacetan di Exit Tol Parungkuda ini:

Lonjakan Volume Kendaraan:
Arus balik dan perjalanan lanjutan setelah Lebaran menyebabkan peningkatan jumlah kendaraan yang keluar dari tol secara bersamaan.

Titik Penyempitan Jalan (Bottleneck):
Selepas keluar dari GT Parungkuda, kondisi jalan berubah menjadi dua lajur dengan kapasitas terbatas, sehingga tidak mampu menampung volume kendaraan yang besar.

Aktivitas Wisatawan:
Sukabumi merupakan salah satu tujuan wisata favorit, terutama di musim libur. Banyak masyarakat dari arah Jabodetabek memanfaatkan momentum libur Lebaran untuk berkunjung ke kawasan ini.

Minimnya Rekayasa Lalu Lintas:
Belum adanya sistem manajemen lalu lintas yang terintegrasi atau rekayasa lalu lintas khusus membuat arus kendaraan tidak tertata dengan optimal.

Tindakan dari Pihak Kepolisian dan Pengelola Tol
Petugas kepolisian dari Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi dan tim dari pengelola Tol Bocimi langsung melakukan pengaturan lalu lintas di lokasi. Beberapa upaya yang dilakukan di antaranya:

Pengalihan arus secara temporer ke jalur alternatif.

Penempatan petugas di titik rawan macet untuk membantu kelancaran kendaraan.

Penyampaian informasi kondisi lalu lintas secara real-time melalui media sosial dan aplikasi peta digital.

Menurut AKP Rudi Hartono, Kepala Unit Lantas Polres Sukabumi, petugas akan terus siaga di lokasi hingga situasi benar-benar terkendali. Ia juga mengimbau kepada para pengendara agar tetap bersabar, menjaga jarak aman, dan mengikuti arahan petugas di lapangan.

Imbauan untuk Pengendara
Bagi para pengguna Tol Bocimi, khususnya yang hendak keluar melalui GT Parungkuda, disarankan untuk mempertimbangkan hal-hal berikut:

Gunakan Jalur Alternatif:

Jika memungkinkan, keluar melalui gerbang tol sebelumnya atau sesudahnya seperti GT Cigombong atau GT Cibadak.

Pantau Lalu Lintas Secara Online:
Manfaatkan aplikasi navigasi digital untuk memantau kondisi lalu lintas dan estimasi waktu tempuh.

Istirahat Bila Lelah:
Gunakan rest area atau tempat peristirahatan terdekat jika merasa lelah atau mengantuk demi keselamatan.

Penutup
Kondisi macet di Exit Tol Bocimi GT Parungkuda pada H+1 Lebaran 1446 H merupakan potret tahunan yang hampir selalu terjadi setiap musim mudik dan arus balik. Diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, kepolisian, pengelola tol, dan masyarakat untuk mengurangi beban lalu lintas di titik-titik krusial seperti ini.

Dengan perencanaan perjalanan yang matang dan kesadaran berlalu lintas yang tinggi, diharapkan situasi seperti ini dapat dikurangi di masa mendatang. Tetap berhati-hati di jalan dan selamat sampai tujuan.

April 2, 2025 admin

Tempat Makan Bakso Paling Favorit di Sukabumi

Tempat Makan Bakso Paling Favorit di Sukabumi

Lebaran di Sukabumi tak hanya soal silaturahmi dan berkumpul bersama keluarga, tetapi juga menjadi momen yang pas untuk wisata kuliner. Salah satu sajian khas yang paling banyak diburu adalah bakso. Siapa sih yang bisa menolak semangkuk bakso panas dengan kuah gurih, isian melimpah, dan daging yang terasa di setiap gigitan?

Tempat Makan Bakso Paling Favorit di Sukabumi

Kota Sukabumi memang dikenal memiliki beragam warung dan kedai bakso yang terkenal dengan cita rasa otentik. Buat kamu yang lagi mudik atau sekadar berkunjung ke Sukabumi, berikut ini beberapa rekomendasi tempat makan bakso yang enak dan layak dicoba.

1. Bakso Super Mang Dudung
Salah satu yang paling melegenda di Sukabumi adalah Bakso Super Mang Dudung. Terletak di Jalan Selabintana, bakso di sini terkenal dengan ukuran jumbo dan kuah kaldunya yang gurih banget. Ada pilihan bakso urat, bakso telur, dan bakso beranak yang bisa bikin perut kenyang maksimal.

Tak hanya ukurannya yang bikin heboh, rasa dari daging sapinya juga sangat terasa. Disajikan dengan mie kuning, bihun, dan sayuran segar, semangkuk bakso di sini akan memuaskan lidahmu. Cocok banget buat buka puasa atau makan siang saat Lebaran.

2. Bakso Sari Rasa
Jika kamu mencari tempat makan bakso yang nyaman dengan suasana kekeluargaan, Bakso Sari Rasa adalah pilihannya. Warung bakso ini berada di daerah Cikole dan selalu ramai pengunjung, terutama saat akhir pekan dan hari libur.

Yang membuat bakso ini istimewa adalah kuahnya yang bening tapi kaya rasa, serta baksonya yang empuk dan tidak terlalu banyak tepung. Harga yang ditawarkan pun masih ramah di kantong, jadi nggak bikin dompet jebol meski makan rame-rame.

3. Bakso Titoti Cabang Sukabumi
Bakso Titoti yang sudah terkenal di berbagai kota besar juga hadir di Sukabumi. Cita rasa yang khas dengan kuah kaldu yang gurih dan tidak terlalu berlemak membuatnya jadi pilihan favorit warga lokal dan wisatawan.

Menu andalan di sini adalah bakso goreng, yang renyah di luar tapi tetap juicy di dalam. Jangan lupa juga cicipi bakso isi keju yang bikin pengalaman makan bakso jadi lebih unik dan kekinian.

4. Bakso Ayep Sukabumi
Bakso Ayep terletak di kawasan Lembursitu dan menjadi destinasi kuliner wajib buat para pencinta bakso. Warung ini tidak terlalu besar, tapi selalu ramai karena rasa baksonya yang khas.

Kamu bisa memilih berbagai varian seperti bakso polos, bakso isi telur, bakso urat, hingga bakso pedas yang cocok buat kamu yang suka tantangan rasa. Ditambah sambal rawit homemade yang pedasnya nampol, dijamin bikin ketagihan.

5. Bakso Marem Hegar
Tempat ini cocok buat kamu yang ingin menikmati bakso di tempat yang tenang dengan suasana alam yang sejuk. Terletak di daerah Gunungpuyuh, Bakso Marem Hegar menawarkan sensasi makan bakso sambil menikmati pemandangan pegunungan.

Menu spesial di sini adalah bakso rusuk sapi yang empuk dan juicy. Kuahnya yang gurih dan disajikan panas-panas membuat pengalaman makan semakin sempurna. Tempat ini juga kids friendly, jadi cocok buat keluarga besar yang ingin makan bersama saat Lebaran.

Tips Menikmati Bakso di Sukabumi Saat Lebaran

Datang lebih awal – Saat Lebaran, banyak tempat makan bakso yang penuh pengunjung. Datanglah lebih awal agar tidak kehabisan tempat.

Bawa uang tunai – Beberapa warung bakso tradisional belum menerima pembayaran digital.

Jangan ragu bertanya menu favorit – Tiap warung punya andalan masing-masing, jadi tanya saja rekomendasi dari pemilik atau pengunjung lain.

Penutup
Sukabumi memang punya pesona tersendiri dalam dunia kuliner, dan bakso jadi salah satu hidangan yang tidak pernah gagal memikat hati. Baik yang suka bakso jumbo, bakso isi unik, maupun kuah kaldu bening yang menyegarkan, semua bisa kamu temukan di sini.

Jadi, saat liburan Lebaran ke Sukabumi, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi bakso dari tempat-tempat terbaik ini. Yuk, ajak keluarga dan sahabat mencicipi hangatnya bakso khas Sukabumi yang legendaris!

April 2, 2025 admin

Mengusung Ramah Lingkungan Lewat Batik Eco Print di Sukabumi

Mengusung Ramah Lingkungan Lewat Batik Eco Print di Sukabumi

Dalam gelaran Bincang Bisnis yang diselenggarakan oleh sukabumiupdate.com pada Kamis, 11 Mei 2023, nama Lilis Rahmayati mencuri perhatian. Perempuan inspiratif asal Sukabumi ini membagikan kisah perjalanannya mendirikan UMKM dengan konsep ramah lingkungan melalui Eco Print, sebuah metode pewarnaan kain menggunakan bahan alami.

Mengusung Ramah Lingkungan Lewat Batik Eco Print di Sukabumi

Awal Mula Lahirnya Batik Eco Print
Tak disangka, perjalanan Lilis dimulai dari keprihatinannya terhadap limbah industri tekstil yang merusak lingkungan. Ia menyadari bahwa proses pewarnaan kain konvensional mengandalkan bahan kimia yang tidak hanya mencemari air, tetapi juga berbahaya bagi kulit. Dari situ, muncul ide untuk menciptakan produk fashion yang tetap indah namun tidak merusak alam.

Lilis kemudian menggali ilmu tentang teknik eco printing, yaitu seni mencetak pola dari daun, bunga, dan bahan organik lainnya langsung ke kain. Tanpa menggunakan zat kimia berbahaya, teknik ini menghasilkan motif unik yang tak bisa ditiru oleh mesin pabrik. Dari sinilah lahir brand lokal miliknya yang membawa semangat sustainable fashion.

Tantangan di Awal Perjalanan

Tentu saja, proses membangun bisnis berbasis lingkungan tidak semudah membalik telapak tangan. Di awal usaha, Lilis harus berhadapan dengan tantangan mulai dari edukasi pasar, keterbatasan bahan baku, hingga membentuk tim yang sevisi.

Namun berkat ketekunan dan keyakinannya pada prinsip keberlanjutan, ia perlahan mulai mendapatkan kepercayaan pasar. Konsumen mulai tertarik pada produk-produk batik eco print miliknya karena tidak hanya artistik tetapi juga ramah lingkungan.

Kolaborasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Keunggulan dari Lilis bukan hanya terletak pada kreativitasnya, tetapi juga kemampuannya dalam membangun kolaborasi. Ia melibatkan para ibu rumah tangga dan petani lokal dalam pengolahan bahan pewarna alami dan proses produksi. Dengan begitu, UMKM-nya tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.

Dalam setiap helai kain, terkandung nilai-nilai lokal, semangat gotong royong, dan cinta pada bumi. Ini menjadi salah satu alasan mengapa Lilis masuk dalam jajaran Sukabumi Heroes 2023 — sebuah penghargaan bagi tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi luar biasa bagi daerahnya.

Eco Print: Solusi untuk Fashion Masa Depan
Dunia mode saat ini memang tengah mengalami transformasi besar. Konsumen semakin sadar akan pentingnya produk yang tidak hanya indah, tapi juga beretika dan berkelanjutan. Di sinilah Lilis dan UMKM-nya mengambil peran penting.

Batik eco print dinilai sebagai solusi hijau di tengah krisis iklim dan limbah tekstil yang kian parah. Dengan memanfaatkan daun jati, daun ketapang, bunga kertas, dan banyak bahan alam lainnya, motif-motif eksklusif tercipta tanpa merusak lingkungan.

Kain hasil eco print tak hanya cocok untuk pakaian, tapi juga bisa dijadikan tas, syal, sepatu, hingga dekorasi rumah. Hal ini membuka peluang usaha kreatif lainnya yang tak terbatas.

Dukungan dari Pemerintah dan Komunitas
Melihat potensi besar dari UMKM berbasis eco print ini, pemerintah daerah mulai memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, promosi, hingga akses pasar. Selain itu, Lilis juga aktif dalam berbagai komunitas pelaku UMKM kreatif yang saling berbagi ilmu dan peluang.

Ia berharap ke depan semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk menjadikan sustainable fashion sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Menurutnya, menjadi fashionable tidak harus merusak bumi.

Harapan dan Rencana ke Depan
Dalam bincang tersebut, Lilis juga menyampaikan rencana pengembangan bisnisnya. Ia berencana membuka kelas workshop eco print bagi siapa saja yang ingin belajar, serta memperluas pasar hingga ke luar negeri melalui platform digital dan pameran internasional.

“Yang saya ingin wariskan bukan hanya produk, tapi juga kesadaran bahwa kita bisa mencintai alam lewat apa yang kita pakai,” ujar Lilis dengan semangat.

Penutup
Kisah Lilis Rahmayati membuktikan bahwa sebuah usaha kecil dengan niat besar bisa berdampak luas. Melalui Eco Print, ia tak hanya menghadirkan karya indah nan alami, tapi juga menginspirasi bahwa bisnis bisa sejalan dengan pelestarian alam. Sebuah teladan nyata dari Sukabumi untuk Indonesia, bahkan dunia.

April 2, 2025 admin

Batik Lokatmala Khas Sukabumi: Warisan Budaya yang Abadi

Batik Lokatmala Khas Sukabumi: Warisan Budaya yang Abadi

Batik Lokatmala Khas Sukabumi: Warisan Budaya yang Abadi

Sukabumi, sebuah kota yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Barat, tidak hanya dikenal karena keindahan alam dan kesejukannya, tetapi juga karena kekayaan budayanya yang luar biasa. Salah satu warisan budaya yang patut mendapat sorotan khusus adalah Batik Lokatmala, sebuah motif batik khas Sukabumi yang menyimpan makna filosofis mendalam.

Batik Lokatmala Khas Sukabumi: Warisan Budaya yang Abadi

Asal Usul dan Arti Nama Lokatmala
Nama Lokatmala berasal dari bahasa Sunda yang berarti bunga Edelweis, atau dalam nama ilmiahnya dikenal sebagai Anaphalis Javanica. Bunga Edelweis sendiri tumbuh secara alami di kawasan pegunungan tinggi, termasuk di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang berada di wilayah Kabupaten Sukabumi. Edelweis sering dijuluki sebagai bunga abadi karena kemampuannya bertahan lama setelah dipetik.

Makna ini kemudian diterjemahkan dalam seni batik sebagai harapan agar karya batik yang dihasilkan tak lekang oleh waktu, abadi dalam keindahan dan nilainya. Filosofi tersebut menjadi semangat para perajin dalam menciptakan setiap helaian Batik Lokatmala.

Keunikan Motif dan Filosofi Batik Lokatmala
Yang membedakan Batik Lokatmala dengan batik dari daerah lain adalah motifnya yang terinspirasi langsung dari bunga Edelweis. Pola-pola yang digunakan menggambarkan kelopak, tangkai, hingga lingkungan pegunungan tempat Edelweis tumbuh. Warna-warna alami seperti cokelat tanah, hijau daun, dan krem digunakan untuk memberikan kesan alamiah serta menggambarkan keindahan pegunungan.

Filosofi yang terkandung dalam motif ini tidak hanya merefleksikan keindahan visual, tetapi juga menggambarkan keteguhan, kesetiaan, dan keabadian, sebagaimana karakter bunga Edelweis itu sendiri. Inilah yang membuat Batik Lokatmala bukan sekadar kain, melainkan juga representasi dari nilai-nilai luhur masyarakat Sukabumi.

Peran Pengrajin Lokal dalam Melestarikan Batik Lokatmala
Perkembangan Batik Lokatmala tidak lepas dari peran aktif para perajin lokal yang terus menjaga tradisi dan kualitasnya. Dengan memanfaatkan bahan alami dan teknik pewarnaan tradisional, mereka menciptakan produk batik yang tidak hanya indah tetapi juga ramah lingkungan.

Sebagian besar perajin batik di Sukabumi adalah perempuan, yang menjadikan batik sebagai ladang penghidupan sekaligus bentuk pelestarian budaya. Kegiatan membatik pun sering diwariskan secara turun-temurun dalam satu keluarga.

Batik Lokatmala dan Dunia Fashion

Saat ini, Batik Lokatmala semakin dilirik oleh para desainer lokal maupun nasional. Motifnya yang unik dan sarat makna menjadikannya bahan yang cocok untuk berbagai produk fashion seperti kemeja, gaun, selendang, hingga aksesori modern. Bahkan, tidak sedikit peragaan busana yang mengangkat Batik Lokatmala sebagai tema utama, membuktikan bahwa kain tradisional bisa tampil menawan di panggung mode modern.

Pemerintah daerah Sukabumi juga turut serta mendorong pengembangan batik ini melalui pelatihan, pameran UMKM, hingga promosi digital. Dukungan ini penting agar Batik Lokatmala tetap eksis di tengah arus modernisasi.

Peluang Ekonomi dan Pariwisata Budaya
Batik Lokatmala juga membuka peluang ekonomi baru, terutama di sektor ekonomi kreatif dan pariwisata budaya. Wisatawan yang datang ke Sukabumi tidak hanya disuguhi panorama alam, tetapi juga bisa mengikuti workshop membatik, membeli langsung produk batik khas daerah, serta mengenal lebih dalam sejarah dan filosofi di balik motifnya.

Keunikan Batik Lokatmala bahkan menjadi salah satu daya tarik dalam paket wisata budaya di Sukabumi. Hal ini memberikan nilai tambah bagi daerah serta memperkuat identitas lokal.

Kesimpulan
Batik Lokatmala bukan hanya kain bermotif cantik, tetapi juga warisan budaya yang penuh makna. Terinspirasi dari bunga Edelweis yang abadi, batik ini menjadi simbol keteguhan dan keindahan yang tak pudar dimakan zaman. Dukungan masyarakat, perajin, serta pemerintah dalam melestarikan dan mempromosikan Batik Lokatmala sangatlah penting agar kain khas Sukabumi ini bisa terus dikenal, dicintai, dan dibanggakan oleh generasi mendatang.