Dana Wakaf Kota Sukabumi Tembus Rp1 Miliar
SUKABUMI – Pemerintah Kota Sukabumi menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan dana umat dengan capaian yang membanggakan. Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, melalui pernyataan yang disampaikan Ayep Zaki, menyebutkan bahwa hingga awal April 2025 ini, dana wakaf yang terkumpul telah mencapai angka fantastis, yakni lebih dari Rp1 miliar, tepatnya Rp1.018.000.000.
Dana Wakaf Kota Sukabumi Tembus Rp1 Miliar
Dana tersebut nantinya tidak akan dibiarkan mengendap. Justru sebaliknya, pemerintah telah menyiapkan skema pemanfaatan dana wakaf tersebut untuk kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan. Ayep Zaki menyampaikan bahwa keuntungan dari dana wakaf ini akan disalurkan kepada masyarakat setiap bulan, dimulai pada bulan ini juga. Dengan demikian, manfaat wakaf bisa langsung dirasakan oleh warga Sukabumi dalam bentuk program-program sosial yang nyata.
Wakaf Produktif untuk Kemanfaatan Umum
Berbeda dari wakaf tradisional yang biasanya hanya dalam bentuk tanah atau bangunan masjid, wakaf produktif yang sedang dijalankan oleh Pemkot Sukabumi mengedepankan pemanfaatan dana wakaf untuk kegiatan yang menghasilkan profit. Keuntungan inilah yang kemudian akan dikembalikan kepada masyarakat sebagai bentuk pelayanan sosial.
“Dana wakaf yang sudah kita kumpulkan akan dikelola secara profesional, dan hasil pengembangannya akan kita distribusikan kepada masyarakat. Targetnya adalah kebermanfaatan jangka panjang,” kata Ayep dalam wawancara yang dilakukan di halaman Balai Kota Sukabumi.
Peluncuran Resmi Program Wakaf
Pemerintah Kota Sukabumi telah menjadwalkan peluncuran resmi program wakaf ini pada akhir Maret 2025. Agenda tersebut akan menjadi tonggak penting dalam implementasi sistem wakaf produktif di wilayah Sukabumi.
Dalam acara launching tersebut, masyarakat akan diperkenalkan lebih dalam mengenai mekanisme pengelolaan wakaf, transparansi dana, hingga peran serta masyarakat yang ingin ikut berdonasi melalui wakaf.
“Launching ini bukan sekadar seremoni. Ini bentuk keseriusan kita dalam memaksimalkan potensi dana umat untuk kemaslahatan warga,” tambah Ayep.
Fokus Penyaluran: Kesehatan, Pendidikan, dan UMKM
Pemerintah menyebutkan bahwa penyaluran dana wakaf akan difokuskan pada sektor-sektor vital yang dapat langsung menyentuh kebutuhan warga. Beberapa di antaranya adalah:
Kesehatan masyarakat, misalnya bantuan biaya pengobatan bagi warga kurang mampu.
Pendidikan, berupa bantuan beasiswa atau fasilitas pendukung bagi pelajar.
Pemberdayaan UMKM, khususnya pelaku usaha kecil yang membutuhkan permodalan ringan.
Model penyaluran ini diharapkan menjadi solusi konkret untuk meningkatkan taraf hidup warga sekaligus memperkuat sektor sosial-ekonomi daerah.
Masyarakat Diajak Aktif Berpartisipasi
Program ini tidak hanya dikhususkan untuk internal pemerintah. Pemkot Sukabumi juga mendorong partisipasi aktif dari warga, pengusaha lokal, dan komunitas keagamaan untuk ikut serta dalam gerakan wakaf. Harapannya, semakin banyak yang terlibat, semakin besar pula dampak yang bisa diberikan kepada masyarakat luas.
Ayep menegaskan, “Ini gerakan bersama. Wakaf bukan semata urusan orang kaya. Dengan wakaf uang yang sistematis dan dikelola secara amanah, setiap warga bisa punya kontribusi.”
Transparansi dan Akuntabilitas Dijunjung Tinggi
Dalam pelaksanaan program ini, Pemkot Sukabumi menjamin adanya transparansi pengelolaan dana wakaf. Setiap perkembangan, alokasi, hingga laporan keuangan akan diumumkan secara terbuka. Hal ini bertujuan agar masyarakat merasa yakin bahwa dana yang mereka wakafkan benar-benar digunakan untuk kepentingan yang tepat.
“Tanpa transparansi, kepercayaan akan hilang. Kami ingin masyarakat tahu dan ikut mengawasi setiap prosesnya,” ujar Ayep.
Penutup
Langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Sukabumi patut diapresiasi. Di tengah tantangan ekonomi dan kebutuhan sosial yang meningkat, program wakaf produktif ini bisa menjadi model pengelolaan dana keagamaan yang inovatif dan berdampak besar. Dengan pengelolaan yang baik dan transparan, dana wakaf bisa menjadi salah satu pilar kekuatan ekonomi umat.
Masyarakat pun diajak untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga turut berkontribusi dalam gerakan wakaf demi menciptakan Sukabumi yang lebih sejahtera dan mandiri secara sosial-ekonomi.