TPS Unik di Sukabumi: Nuansa Tempo Dulu
Saat pemilu digelar, biasanya masyarakat akan melihat tempat pemungutan suara (TPS) yang tampil standar. Namun, di Sukabumi, Jawa Barat, ada yang berbeda. TPS-TPS di daerah ini justru menampilkan kreativitas luar biasa dengan mengusung berbagai tema unik yang menarik perhatian masyarakat. Mulai dari tema tempo dulu yang kental dengan nuansa budaya Sunda, hingga nuansa penuh cinta ala Hari Valentine, semuanya tersaji dalam perhelatan demokrasi ini.
TPS Unik di Sukabumi: Nuansa Tempo Dulu
TPS 16 Kampung Jubleg: Balik ke Masa Lalu
Salah satu TPS yang mencuri perhatian publik adalah TPS 16 yang terletak di Kampung Jubleg RT 03/05. TPS ini tampil beda karena mengangkat tema zaman “baheula” atau masa lampau. Begitu tiba di lokasi, para pemilih langsung disambut suasana desa tradisional. Dekorasi di sekeliling TPS dihiasi lukisan pemandangan pedesaan lengkap dengan ornamen pohon pisang dan bale-bale bambu.
Yang paling mencolok adalah penampilan para petugas TPS. Mereka tampil mengenakan pakaian adat Sunda seperti kebaya, pangsi, dan ikat kepala khas Jawa Barat. Selain menyambut pemilih dengan ramah, mereka juga menjadi daya tarik tersendiri untuk berswafoto para warga yang datang menggunakan hak pilihnya.
“Kami ingin menciptakan suasana TPS yang menyenangkan, sekaligus mengenalkan budaya lokal kepada generasi muda,” ungkap salah satu panitia TPS 16.
Tak Hanya Nostalgia, Ada Juga TPS Bertema Valentine
Jika TPS 16 membawa warga Sukabumi kembali ke masa silam, lain halnya dengan TPS lain yang mengangkat tema Hari Valentine. Warna-warna merah muda dan merah mendominasi seluruh area TPS. Balon, bunga, hingga latar foto bertema cinta pun menghiasi lokasi pemungutan suara.
Beberapa petugas TPS bahkan mengenakan kostum berwarna merah muda, serta membagikan permen cinta dan cokelat kepada pemilih yang datang. Hal ini tentunya menjadi pengalaman tak terlupakan, apalagi bagi pemilih pemula yang baru pertama kali berpartisipasi dalam pemilu.
“Valentine identik dengan cinta. Kami ingin menunjukkan bahwa pemilu pun bisa dilakukan dengan penuh cinta dan damai,” ujar salah satu panitia TPS bertema Valentine.
Dukungan Masyarakat dan Pemerintah
Kreativitas ini ternyata mendapat dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah daerah memberikan ruang bagi para penyelenggara pemilu untuk berinovasi selama tetap mematuhi peraturan KPU. Bahkan, warga setempat ikut gotong royong mendekorasi TPS sesuai tema yang diusung.
Menurut warga, TPS yang unik ini tidak hanya memperindah lingkungan, tapi juga mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Banyak warga yang merasa lebih semangat untuk datang ke TPS karena ingin merasakan pengalaman berbeda dari biasanya.
Meningkatkan Antusiasme Pemilih
TPS dengan tema-tema kreatif seperti ini terbukti bisa meningkatkan antusiasme warga. Terlebih di era digital dan media sosial saat ini, banyak warga yang mendokumentasikan pengalaman mereka di TPS unik dan membagikannya di berbagai platform seperti Instagram dan TikTok.
Hal ini secara tidak langsung ikut mengedukasi publik bahwa pemilu bukan hanya soal mencoblos, tapi juga bagian dari perayaan demokrasi yang bisa dikemas dengan suasana yang menyenangkan dan penuh makna.
Kesimpulan: Demokrasi Bisa Dikemas Menarik
Pemilu adalah pesta demokrasi rakyat. Dengan hadirnya TPS-TPS kreatif seperti yang ada di Sukabumi, semangat partisipasi masyarakat terbukti semakin meningkat. Inisiatif seperti ini patut diapresiasi dan bahkan bisa dijadikan inspirasi untuk TPS di daerah lain agar tak melulu tampil kaku dan membosankan.
Melalui pendekatan budaya dan tema yang dekat dengan kehidupan masyarakat, proses demokrasi pun bisa terasa lebih hangat dan mengesankan. Siapa sangka, suasana zaman dulu dan romantisme Valentine bisa bersatu dalam semangat memilih masa depan bangsa?