
Operasi Pencarian Longsor Sukabumi Resmi Dihentikan
Operasi Pencarian Longsor Sukabumi Resmi Dihentikan
Sukabumi – Setelah melakukan pencarian intensif selama sepekan penuh, tim Search and Rescue (SAR) akhirnya mengakhiri upaya pencarian terhadap korban yang tertimbun longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Keputusan ini diambil setelah tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan korban meskipun penggalian sudah mencapai dasar rumah yang tertimbun material longsoran.
Operasi Pencarian Longsor Sukabumi Resmi Dihentikan
Longsor yang terjadi beberapa waktu lalu telah menimbun sejumlah rumah warga di wilayah Kecamatan Nyalindung, Sukabumi. Peristiwa tragis tersebut dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama berjam-jam, menyebabkan struktur tanah menjadi labil dan akhirnya runtuh menimpa permukiman penduduk.
Upaya Maksimal dari Tim SAR
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta para relawan setempat telah melakukan upaya pencarian sejak hari pertama kejadian. Metode yang digunakan pun beragam, mulai dari penggalian manual, penggunaan alat berat, hingga pelacakan dengan bantuan anjing pelacak. Namun hingga hari ketujuh, tidak ada tanda-tanda kehidupan atau jasad korban yang ditemukan di area longsoran.
“Kami sudah menggali hingga ke bagian paling bawah dari struktur bangunan rumah yang tertimbun, namun tidak ada indikasi keberadaan korban,” ungkap Komandan Tim SAR, Budi Setiawan, saat memberikan keterangan kepada awak media pada Kamis (10/4/2025). Ia juga menambahkan bahwa pertimbangan cuaca serta potensi longsor susulan turut menjadi alasan dihentikannya operasi pencarian.
Pertimbangan Keamanan Jadi Prioritas
Keputusan untuk menghentikan pencarian ini bukanlah hal yang mudah. Tim SAR menyampaikan bahwa faktor keamanan menjadi prioritas utama, baik bagi tim penyelamat maupun warga sekitar. Struktur tanah yang masih labil sangat berisiko menyebabkan longsor susulan, yang bisa membahayakan nyawa para petugas di lapangan.
“Jika kita terus memaksakan pencarian tanpa adanya hasil konkret, hal ini justru bisa menjadi ancaman keselamatan bagi semua pihak. Oleh karena itu, setelah melakukan evaluasi menyeluruh, pencarian resmi kami tutup,” tegas Budi.
Duka Mendalam dari Keluarga dan Warga
Pihak keluarga korban yang hingga kini belum ditemukan pun harus menerima kenyataan pahit bahwa proses pencarian telah berakhir. Beberapa warga terlihat tak kuasa menahan air mata saat tim SAR mengumumkan keputusan tersebut. Rasa duka dan kehilangan begitu mendalam dirasakan oleh masyarakat sekitar yang juga kehilangan tetangga dan kerabatnya dalam tragedi ini.
Meski demikian, warga menyampaikan apresiasi yang besar kepada tim SAR atas kerja keras dan dedikasi mereka selama proses pencarian. Dukungan moral juga terus mengalir dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, organisasi sosial, maupun warga dari desa-desa sekitar.
Langkah Selanjutnya dari Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui BPBD setempat menyatakan akan terus memberikan pendampingan dan bantuan kepada keluarga korban serta warga terdampak. Bantuan logistik dan psikososial telah disalurkan, termasuk hunian sementara bagi warga yang rumahnya rusak akibat longsor.
“Kami akan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan terdampak, serta melakukan pemetaan ulang wilayah rawan bencana untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” ujar Kepala BPBD Sukabumi, Hendra Pratama.
Pentingnya Kewaspadaan dan Mitigasi Bencana
Peristiwa ini menjadi pengingat keras akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di daerah yang memiliki kontur tanah rawan longsor seperti Sukabumi. Pemerintah diminta untuk lebih gencar dalam melakukan edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat serta memastikan sistem peringatan dini berjalan dengan baik.
Dengan berakhirnya pencarian korban, duka belum sepenuhnya usai. Namun semangat gotong royong dan solidaritas warga menjadi harapan agar mereka bisa bangkit dari musibah ini. Mari kita doakan para korban dan keluarga yang ditinggalkan agar diberi ketabahan.