Jalan Pangleseran Cikembar Rusak Parah
Kerusakan parah yang terjadi di ruas Jalan Pangleseran, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, akhirnya menjadi sorotan publik. Jalan ini diketahui sebagai akses vital bagi masyarakat dan kendaraan industri, terutama truk-truk perusahaan tambang yang lalu lalang setiap harinya. Tak sedikit warga yang mengeluhkan kondisi jalan yang berlubang, licin saat hujan, dan sangat membahayakan pengendara roda dua maupun roda empat.
Jalan Pangleseran Cikembar Rusak Parah
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukabumi, Dede Rukaya, menyatakan bahwa kerusakan jalan tersebut tidak bisa dianggap remeh. Jalan yang menjadi penghubung antarwilayah ini membutuhkan perhatian serius karena intensitas penggunaannya sangat tinggi, terutama oleh kendaraan bertonase besar dari perusahaan tambang yang beroperasi di sekitar wilayah Cikembar.
“Memang betul, aktivitas kendaraan berat menjadi salah satu faktor utama rusaknya badan jalan di Pangleseran. Jalan ini bukan hanya dilintasi oleh kendaraan pribadi masyarakat, tapi juga truk-truk tambang yang setiap hari mengangkut material,” ungkap Dede Rukaya dalam keterangannya kepada media lokal.
Rencana Perbaikan Jalan: Tak Lagi Tambal Sulam
Menurut Dede, pihak DPU tidak akan lagi menggunakan metode perbaikan tambal sulam seperti sebelumnya. Kali ini, perbaikan akan dilakukan secara menyeluruh dengan metode betonisasi. Ini tentu memerlukan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan hanya menambal menggunakan aspal hotmix. Namun, pendekatan ini dipilih agar jalan lebih tahan terhadap tekanan kendaraan berat dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.
“Kami berencana membeton jalan, bukan hanya memperbaiki dengan lapisan hotmix. Ini langkah strategis agar tidak rusak kembali dalam waktu singkat. Namun tentu saja biayanya jauh lebih besar,” tambah Dede.
Ia juga menjelaskan bahwa pengajuan anggaran untuk proyek ini sedang dikaji. Karena dana yang dibutuhkan cukup besar, DPU berharap bisa menggandeng perusahaan-perusahaan tambang untuk ikut berkontribusi dalam pembiayaan.
DPU Ajak Kolaborasi dengan Perusahaan Tambang
Dalam upaya mencari solusi berkelanjutan, DPU Kabupaten Sukabumi tidak ingin berjalan sendiri. Mereka mengajak seluruh pemangku kepentingan, terutama perusahaan-perusahaan tambang yang sering melintas di jalan tersebut, untuk ikut bertanggung jawab.
“Perbaikan jalan ini bukan hanya urusan pemerintah daerah. Perusahaan tambang harus terlibat. Mereka juga pengguna utama jalan ini dan tentu punya tanggung jawab sosial kepada masyarakat,” ujarnya.
Dede juga menyinggung pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam pembangunan infrastruktur daerah. Menurutnya, jika semua pihak menunjukkan kepedulian yang sama, maka pembangunan bisa berjalan lebih cepat dan efektif.
Harapan Masyarakat dan Pemerintah
Masyarakat yang tinggal di sekitar Jalan Pangleseran pun menyambut baik rencana ini. Banyak warga yang sudah merasa sangat tidak nyaman dengan kondisi jalan yang rusak. Selain menghambat mobilitas, kerusakan jalan juga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, terutama saat malam hari ketika penerangan terbatas.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi menegaskan bahwa perbaikan jalan ini akan menjadi prioritas, apalagi Jalan Pangleseran merupakan salah satu jalur strategis untuk distribusi barang dan material tambang. Dengan kondisi jalan yang baik, diharapkan bisa meningkatkan kelancaran transportasi, menekan angka kecelakaan, serta mempercepat perputaran ekonomi lokal.